Moeldoko Tegaskan Tak Punya Hubungan Keluarga dengan Eks Petinggi Jiwasraya

Moeldoko menjelaskan bagaimana Harry Prasetyo bisa bergabung di Kantor Staf Kepresidenan (KSP).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 23 Des 2019, 15:15 WIB
Diterbitkan 23 Des 2019, 15:15 WIB
Moeldoko
Kepala Staf Presiden RI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menegaskan bahwa dirinya tak memiliki hubungan keluarga dengan mantan Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Harry Prasetyo.

Moeldoko mengaku baru mengenal Harry yang kala itu menjabat Tenaga Ahli Utama Kedeputian III bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-Isu Ekonomi Strategis di KSP.

"Saya jelaskan. Ini ada yang mulai agak menyimpang jauh, ada isu Pak Harry menantu saya, keponakan, ada bapaknya bos saya. Saya baru kenal Pak Harry itu baru di KSP ini," kata Moeldoko di Kantor Staf Kepresidenan Jakarta, Senin (23/12/2019).

Moeldoko menjelaskan, bahwa pihaknya tak mengetahui jika Harry diduga terlibat dalam kasus gagal bayar yang membelit Jiwasraya. Menurut dia, Harry memiliki catatan positif selama bekerja di perusahaan asuransi pelat merah itu sehingga membuat KSP tertarik untuk merekrutnya.

"Pada saat beliau di Jiwasraya memiliki catatan yang positif, bagaimana bisa mengubah wajah Jiwasraya. Itulah yang me-reference KSP, saya, untuk yang bersangkutan bisa diangkat ke sini. Jadi jangan salah dulu analisanya," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tak Lagi Rekrut Harry Prasetyo

PT Asuransi Jiwasraya Persero).
PT Asuransi Jiwasraya Persero).

Setelah masalah Jiwasraya muncul ke publik dan nama Harry Prasetyo terlibat di pusaran kasus itu, Moeldoko memutuskan untuk tak lagi merekrutnya di periode kedua KSP. Bahkan, dia memastikan tak ada nama Harry di dalam daftar perekrutan staf KSP saat ini.

"Jadi tidak ada Moeldoko melindungi, Istana melindungi, apalagi Istana. Moeldoko tidak ada melindungi, KSP sama sekali tidak, apalagi Istana. Istana saja enggak ngerti kalau Pak Harry di sini," ucap dia.

"Itulah penjelasannya, agar jangan nanti makin enggak karu-karuan. Padahal sesungguhnya tidak seperti dalam bacaan yang membosankan itu," sambung Moeldoko.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya