Liputan6.com, Jakarta - Gunung Anak Krakatau (GAK) kembali erupsi dengan ketinggian kolom abu mencapai 1.000 meter di atas puncak gunung berapi berketinggian 157 meter tersebut. Hal ini diketahui dari aplikasi Magma Indonesia milik Kementerian ESDM.
Letusan GAK yang berada di perairan Selat Sunda itu dibenarkan Kepala Pos Pantau GAK Lampung, Andi Suandi saat dikonfirmasi.
Baca Juga
"Iya (benar erupsi)," balas Andi Suandi, melalui pesan singkatnya, Senin (10/2/2020).
Advertisement
GAK mengeluarkan abunya pada Senin petang atau pukul 18.37 WIB. Kolom abunya berwarna hitam dengan intensitas tebal dan mengarah ke wilayah timur.
"Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi sekitar 1 menit 34 detik. Tidak terdengar suara dentuman," tulis Deny Mardiono, petugas Pos Pantau GAK Pasauran, Kabupaten Serang, Banten.
Dia pun mengimbau agar masyarakat maupun wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari puncak kawah, demi keamanan dan kenyamanan bersama.
"Saat ini GAK berada pada tingkat aktivitas Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat dan wisatawan dilarang mendekat dalam radius 2 kilometer dari kawah," tegasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Letusan Pekan Lalu
Sebelumnya, GAK juga meletus pada Jumat 7 Februari 2020 sekitar pukul 12.19 WIB. Namun, saat itu ketinggian kolom abunya tidak teramati dari Pos Pantau GAK di Pasauran, Kabupaten Serang, Banten.
Sebelum erupsi, Senin siang tadi gempa bumi dengan maghnitudo 4,8 menggoyang Banten. Gempa berada di koordinat 6.81 LS-105.32 BT, berada di laut dengan jarak 103 kilometer barat daya Kabupaten Pandeglang pada kedalaman lima kilometer.
Advertisement