Hari Perempuan Internasional, WHO Soroti Akses Layanan Kesehatan

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menyoroti masih sulitnya akses pelayanan kesehatan mendasar bagi perempuan di dunia .

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mar 2020, 05:08 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2020, 05:08 WIB
teman perempuan
ilustrasi teman perempuan/Photo by Briana Tozour on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menyoroti masih sulitnya akses pelayanan kesehatan mendasar bagi perempuan di dunia menjelang Hari Perempuan Internasional.

Tedros ingin menggunakan momen Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada Minggu, 8 Maret 2020 untuk mengingatkan bahwa di seluruh dunia, banyak wanita tidak dapat mengakses layanan kesehatan mendasar dan terus menderita dari penyakit yang seharusnya dapat dicegah dan diobati. Namun, menurut dia, Hari Perempuan Internasional merupakan kesempatan untuk tidak hanya mempromosikan dan melindungi kesehatan perempuan, tetapi juga menyoroti peran vital mereka mempromosikan dan melindungi kesehatan semua orang.

Secara global, 70 persen tenaga kesehatan adalah perempuan tetapi hanya 25 persen di antara mereka mampu berperan hingga level manajemen. WHO berkomitmen untuk mempromosikan kesetaraan gender terutama bagi tenaga kesehatan.

"Kami cukup bangga kami telah mencapai kesetaraan gender dalam tim kepemimpinan senior kami di kantor pusat WHO, meskipun kami tahu masih ada yang harus kami lakukan di bagian lain organisasi," ujar Tedros seperti dikutip dari Antara. Menurut dia, perempuan juga memainkan peran vital dalam merespons wabah virus corona.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kampanye Generasi Kesetaraan

Dunia akan memperingati Hari Perempuan Internasional pada Minggu (8/3/2020). Kali ini PBB mengangkat tema “Saya Generasi Kesetaraan: Menyadari Hak Perempuan”. Kampanye generasi kesetaraan membawa bersama orang dari setiap gender, usia, etnis, ras, agama dan negara untuk mendorong aksi yang akan menciptakan kesetaraan gender dunia yang semua layak mendapatkannya.

Tujuan kampanye tersebut untuk memobilisasi mengakhiri kekerasan berbasis gender, keadilan ekonomi dan hak untuk semuanya, otonomi tubuh, kesehatan dan hak seksual dan reproduksi, serta tindakan feminis untuk keadilan iklim. Selain itu, menginginkan teknologi dan inovasi untuk kesetaraan gender dan kepemimpinan feminis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya