Hari Pertama Larangan Mudik, 3.000 Kendaraan Dipaksa Putar Balik

Polisi melakukan penjagaan di sejumlah ruas tol dan jalan arteri untuk menghalau warga yang nekat mudik di tengah pandemi corona Covid-19.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 24 Apr 2020, 20:26 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2020, 20:26 WIB
FOTO: Ada Larangan Mudik, Jalan Tol Dibatasi Mulai 24 April 2020
Sejumlah kendaraan melintasi ruas Tol Jagorawi, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Pemerintah resmi memberlakukan larangan mudik mulai 24 April 2020 sebagai tindakan pencegahan penyebaran virus corona COVID-19 dengan membatasi kendaraan yang melewati jalan tol. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Istiono menyebut, terdapat 1.400 kendaraan pemudik yang mencoba melintasi Tol Cikampek dan Tol Bitung. Pihak kepolisian mengambil langkah tegas dengan memutarbalikan kendaraan-kendaraan tersebut ke daerah asal.

Hal itu disampaikan Istiono usai meninjau langsung Pos Pam Terpadu yang berada di Km 31 Tol Cikampek, pada Jumat (24/4/2020) siang.

"Tadi malam sekitar 800-an kendaraan diputarbalikkan di lokasi ini (Tol Cikampek). Dihitung total di dua pos pam terpadu sekitar 1.400 sudah diputarbalikkan," kata Istiono.

Istiono menyampaikan, petugas tak sembarangan dalam memberikan sanksi kepada kendaraan pribadi yang nekat mengangkut penumpang. Misalnya pada pagi hari.

"Kita harus selektif dan melihat aktifitas di lapangan pada pagi hari banyak karyawan, tentunya tindakan akan beda dibanding siang dan malam hari," ujar dia.

Istiono mengatakan, jajaran Polda Metro Jaya juga memantau pergerakan pemudik melalui 16 Pos Pam Terpadu yang tersebar di ruas Jalan Arteri Depok, Tangerang, dan Bekasi (Detabek). Menurut data, petugas telah memutarbalikan 1.600 kendaraan sepanjang pagi hingga siang ini.

"Satu titik lebih kurang diputarbalikkan 80 kendaraan sampai 100 kendaraan, jadi kurang lebih 1.600 kendaan diputarbalikkan. Ini kita evaluasi terus. Kita jaga 24 jam," ujar dia.

Dengan begitu, total kendaraan yang dipaksa putar balik di hari pertama larangan mudik ini mencapai sekitar 3.000 unit. Jumlah tersebut terdiri atas 1.400 kendaraan pemudik yang melintas di tol dan 1.600 kendaraan di jalan arteri. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


170 Ribu Personel TNI-Polri

Polri dan TNI Gelar Apel Persiapan Operasi Ketupat 2018
Personel gabungan TNI, Polri, dan pemerintahan mengikuti apel gelar pasukan dalam rangka menyambut Lebaran Idul Fitri 2018 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (6/6). Operasi kepolisian ini bersandi 'Operasi Ketupat 2018'. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Istiono menjelaskan, operasi ketupat 2020 memang difokuskan untuk menyekat pengendara yang nekat pulang ke kampung halaman di tengah wabah Covid-19.

"Karena ada Covid-19 jadi harus mengingatkan terus pengguna jalan yang mau mudik. Kalau mudik kan kelihatan banyak mobil pribadi dan mobil sewa diputarbalikkan.

Sebanyak 170 ribu personel gabungan dari TNI-Polri diterjunkan selama operasi ketupat 2020.

"Mereka mengendepankan langkah persuasif untuk mengimbau masyarakat agar tidak mudik," ucap dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya