Sudah 376 Ribu Masker Gratis Dibagikan ke Desa-Desa di Banyuwangi

Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuwangi telah membagikan 376.000 masker kain gratis lapis dua ke 169 desa.

oleh Reza pada 10 Mei 2020, 10:58 WIB
Diperbarui 10 Mei 2020, 10:58 WIB
Banyuwangi
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuwangi telah membagikan 376.000 masker kain gratis lapis dua ke 169 desa.

Liputan6.com, Jakarta Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuwangi telah membagikan 376.000 masker kain gratis lapis dua ke 169 desa dan kelurahan di 19 kecamatan di Banyuwangi. 

”Masker kain garapan UMKM-UMKM Banyuwangi tersebut telah didistribusikan ke desa dan kelurahan serta kecamatan, termasuk nanti sore dikirimkan 42.000 masker untuk desa/kelurahan di Kecamatan Tegalsari, Gambiran, Bangorejo, dan Purwoharjo,” ujar Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Nanin Oktavantie.

Dia mengatakan, sudah 19 kecamatan menerima masker. Setiap desa/kelurahan di kecamatan tersebut menerima masing-masing 2.000 masker untuk dibagikan gratis ke masyarakat. Sebanyak 19 kecamatan yang telah menerima distribusi masker adalah Wongsorejo, Kalipuro, Licin, Glagah, Giri, Banyuwangi, Kabat, Rogojampi, Songgon, Singojuruh, Genteng, Sempu, Glenmore, Kalibaru, Tegalsari, Gambiran, Bangorejo, dan Purwoharjo. 

”Yang lainnya kami distribusikan beberapa hari ke depan sehingga merata 25 kecamatan di Banyuwangi mendapatkan masker,” jelas Nanin.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono kembali mengingatkan masyarakat untuk memakai masker, terutama saat beraktivitas di luar rumah. Memang jumlah masker pesanan Pemkab Banyuwangi sebanyak 1 juta masker tidak bisa menjangkau semua penduduk yang jumlahnya 1,7 juta jiwa. Namun, telah banyak pula donasi pihak lain dan warga yang melakukan pembelian mandiri dari UMKM-UMKM yang ada.

"Maka sebenarnya ini soal kedisiplinan, bukan lagi alasan tidak punya masker. Ini tanggung jawab kita semua. Jika aktivitas harian tak memungkinkan dilakukan di rumah, ayo semuanya disiplin mengenakan masker dan cuci tangan," tegas Rio, sapaan akrabnya.

Dia menambahkan, seseorang yang tidak mengenakan masker sangat berpotensi tertular Covid-19. Bagi seseorang yang mengenakan masker, lantas berinteraksi dengan pembawa virus tanpa mengenakan masker, potensi tertularnya mencapai 70 persen.

Sedangkan jika orang pembawa virus tersebut mengenakan masker, potensi penularannya turun sampai 30 persen. "Karena kita tidak ada yang tahu, siapa di antara kita yang pembawa virus ataupun tidak, maka kita harus disiplin mengenakan masker," ujarnya.

Sementara itu, para kepala desa menyatakan telah berupaya keras untuk melakukan aksi penanggulangan Covid-19. Mulai dari sosialisasi, penyemprotan disinfektan, menyiapkan rumah isolasi, hingga membagikan masker kepada warga. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kepala Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Sukamto. 

"Alhamdulillah, dengan bantuan masker ini, kita akan sisir kembali warga yang belum memiliki masker untuk dibagikan. Kami tidak ingin ada warga yang tak mengenakan masker dan beralasan karena tak punya," ungkapnya.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya