Mendagri: Punya Populasi Besar, Indonesia Perlu Produksi Vaksin Corona Sendiri

Tito meyakini, Covid-19 adalah virus yang dapat menyerang siapa saja. Beda dengan polio yang hanya menyerang anak-anak.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 19 Jun 2020, 08:39 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2020, 08:39 WIB
Mendagri Bahas Pilkada 2020 hingga PON Papua Bersama DPR
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/2/2020). Rapat tersebut membahas berbagai isu, di antaranya Pilkada 2020 dan pengamanan kontingen PON selama berada di Papua. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, meyakini Indonesia memiliki kemampuan untuk membuat vaksin Covid-19, secara mandiri. Menurut Tito, para ahli menyatakan vaksi dapat ditemukan pada pertengahan tahun 2021.

"Ahli-ahli menyatakan vaksin (Covid-19) baru ditemukan paling cepat pertengahan tahun 2021, " kata Mendagri di saat kunjungan kerja ke Atambua, NTT, lewat siaran pers diterima, Jumat (19/6/2020).  

Tito meyakini, Covid-19 adalah virus yang dapat menyerang siapa saja. Beda dengan polio yang hanya menyerang anak-anak.

"Maka otomatis vaksinasi harus dilakukan terhadap semua umat manusia," lanjut Tito.

Jika vaksin berhasil ditemukan dan diproduksi, minimal, kata Tito dua per tiga dari total populasi harus mendapatkan vaksin.

Artinya, kata dia, minimal membutuhkan sekitar 170-an vaksin. Namun, itu pun tak cukup.  

Menurut Tito, vaksinasi peredam virus, tak jarang dilakukan dua kali terhadap satu orang. Jika itu yang terjadi, pengembangan dan vaksin di dalam negeri, membutuhkan produksi dua kali lipat dari kebutuhan minimal. 

"Paling tidak harus 170-an juta penduduk Indonesia harus divaksin. Dan kalau satu orang perlu dua ampul (vaksinasi pertama, dan kedua), berarti ada 340 juta vaksin yang diperlukan," jelasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Indonesia Harus Temukan Vaksin

Melihat Posko COVID-19 Dinas Kesehatan DKI Jakarta
Petugas melewati layar pemantau yang menunjukan penyebaran virus corona (COVID-19) di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin (9/3/2020). Dari 3.580 orang yang menghubungi Posko COVID-19 DKI Jakarta, ada 64 kasus kategori Orang Dalam Pantauan dan 56 Pasien Dalam Pengawasan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

 Karenanya, Mendagri Tito berkeyakinan, mau tidak mau Indonesia harus menemukan vaksinnya sendiri. 

"Pak Airlangga Hartarto  (Menko Perekonomian)  menyampaikan paling tidak 170 juta penduduk Indonesia harus divaksin. Ini kira- kira hampir 2/3 penduduk untuk divaksin. Dan kalau satu orang perlu dua ampul vaksin berarti 340 juta vaksin yang diperlukan," ujarnya menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya