Liputan6.com, Jakarta - Virus Corona Covid-19 masih terus menjangkiti dunia, termasuk juga Indonesia. Meski sudah sempat menjalankan kebijakan work from home atau kerja dari rumah, namun ada perusahaan yang tidak bisa melakukan hal tersebut.
Alasannya dikarenakan perusahaan tersebut memproduksi suatu barang sehingga mau tidak mau karyawannya harus masuk.
Baca Juga
Oleh karena itu, belakangan muncul klaster pabrik yang terjangkit virus Corona Covid-19. Salah satu contohnya adalah Pabrik LG.
Advertisement
Sebanyak 238 karyawan pabrik LG di kawasan MM2100, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terpapar virus Covid-19.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah mengatakan, jumlah karyawan yang terpapar tersebut berdasarkan tes swab yang dilakukan kepada 600 karyawan LG, pada Senin 25 Agustus 2020.
"Klaster baru berawal dari bagian office. Ada 238 pekerja yang positif dari hasil tes swab 600 pekerja," kata Alamsyah kepada awak media, Selasa, 25 Agustus 2020.
Kemudian, belum lama ini, 13 karyawan PT Gajah Tunggal terkonfirmasi positif Corona Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG).
"Masing-masing kontak erat dari karyawan tersebut dilakukan tindakan karantina mandiri serta tes secara bertahap sesuai prosedur yang telah ditentukan oleh Gugus Tugas Covid-19 PT Gajah Tunggal," ujar Ismail, Rabu (9/9/2020).
Berikut sejumlah pabrik yang karyawannya terpapar virus Corona Covid-19 dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pabrik LG
Sebanyak 238 karyawan pabrik LG di kawasan MM2100, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terpapar virus Covid-19. Perusahaan elektronik besar itu pun terpaksa ditutup sementara hingga 14 hari ke depan.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengatakan jumlah karyawan yang terpapar tersebut berdasarkan tes swab yang dilakukan kepada 600 karyawan LG pada Senin, 25 Agustus 2020.
"Klaster baru berawal dari bagian office. Ada 238 pekerja yang positif dari hasil tes swab 600 pekerja," kata Alamsyah kepada awak media, Selasa, 25 Agustus 2020.
Menurut dia, terungkapnya klaster baru ini bermula ketika seorang karyawan yang terpapar Covid-19, meninggal dunia saat dirawat di RS Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada 19 Agustus 2020.
"Setelah itu hari Jumat dilakukan PCR massal, karena almarhum termasuk staf di office yang mobile," ungkapnya.
Selanjutnya Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi melakukan penutupan sementara terhadap pabrik LG selama dua minggu ke depan.
Selain itu, Gugus Tugas juga melakukan tracking terhadap para karyawan untuk menekan laju penyebaran virus.
Karyawan yang dinyatakan positif akan menjalani perawatan di rumah sakit. Namun bagi karyawan yang tidak memiliki gejala, dapat menjalani isolasi mandiri.
"Karyawan yang positif dan sehat bisa melakukan isolasi mandiri, tapi tetap dipantau Dinas Kesehatan melalui Puskesmas," pungkas Alamsyah.
Advertisement
Suzuki
Suzuki Indonesia terus melakukan upaya pencegahan untuk memperketat penyebaran Covid-19 dengan melakukan pengurangan kapasitas produksi pabrik sebanyak 50 persen dari kondisi normal.
Pengurangan kapasitas produksi kali ini dilakukan di pabrik Tambun I sebagai lokasi perakitan sepeda motor sejak 24 Agustus 2020 hingga kondisi sudah kondusif.
Mengenai keputusan ini, President Director PT Suzuki Indomobil Motor/PT Suzuki Indomobil Sales Seiji Itayama menuturkan, seperti disampaikan Pemerintah Jawa Barat kemarin, saat ini di pabrik Tambun I ada 71 orang karyawan yang terpapar Covid-19.
"Kami sangat concern mengenai kesehatan karyawan. Meskipun kami sudah menerapkan protokol pencegahan penyebaran Covid- 19 dengan ketat, penularan tersebut tidak bisa dihindari. Untuk itu, pengurangan kapasitas produksi harus dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus tersebut," kata dia dikutip dari laman suzuki.co.id, Jumat, 28 Agustus 2020.
Sebanyak 71 karyawan yang disebutkan Itayama tersebut saat ini sedang menjalani karantina mandiri dan beberapa di antaranya mendapatkan perawatan di rumah sakit
Masih kata Itayama, Suzuki selalu berkoordinasi dan menyampaikan perkembangan situasi terkini dan penanganannya kepada tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi yang terdiri dari Dinas Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan, dan Dinas Perindustrian.
Suzuki juga telah melakukan berbagai upaya pencegahan sebelumnya dan tindakan yang direkomendasikan tim Gugus Tugas Covid-19.
Upaya-upaya tersebut di antaranya adalah melakukan PCR (Polymerase Chain Reaction) test terhadap semua karyawan yang memiliki riwayat interaksi dengan karyawan yang terpapar dan rapid test kepada seluruh karyawan Suzuki lainnya.
Area pabrik dan kantor dibersihkan dan disemprot cairan disinfektan secara berkala. Tak ketinggalan, kendaraan-kendaraan yang selesai dirakit pun dibersihkan dan didisinfektan sebelum dikirim ke pelanggan, yang mana hal ini merupakan prosedur Suzuki yang sudah dilakukan dari dulu sebelum adanya pandemi.
Selain itu, pemantauan kegiatan karyawan juga diperketat. Bukan hanya penerapan physical distancing di tempat kerja, setiap karyawan juga diwajibkan memberikan laporan harian kepada
atasannya terkait kondisi kesehatan dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan saat libur kerja. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan risiko terpapar virus di luar tempat kerja.
"Kami melakukan penanganan yang cepat baik untuk karyawan terpapar maupun karyawan lainnya. Rekomendasi dari tim Gugus Tugas Covid-19 sudah kami lakukan, termasuk rapid test kepada semua karyawan tanpa terkecuali," ungkap dia.
"Menurut tim Gugus Tugas Covid-19 kasus yang terjadi di Suzuki kemungkinan besar berasal dari transmisi dari luar perusahaan, untuk itu kami berencana melakukan rapid test setiap 2 minggu sekali agar mampu mendeteksi gejala lebih dini. Karena buat Suzuki kesehatan karyawan adalah prioritas. Kami harap semoga 71 karyawan kami yang positif Covid-19 cepat sembuh dan tidak ada lagi yang terpapar agar Suzuki bisa kembali memberikan pelayanan terbaik untuk konsumen," tutup Itayama.
PT Bridgestone
Sebanyak 22 karyawan PT Bridgestone Tire Indonesia di Kota Bekasi, Jawa Barat positif terpapar virus Corona Covid-19.
President Director PT Bridgestone Tire Indonesia, Mukiat Sutikno menjelaskan perihal kondisi terkini para karyawannya yang terpapar Covid-19.
Dari 22 karyawan yang terpapar, 9 di antaranya sudah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang.
Sementara 13 orang lainnya masih dirawat di fasilitas kesehatan dan sedang dalam tahap pemulihan.
"Setiap hari tim HRD kami kontak dengan mereka melalui telepon, menanyakan statusnya dan mereka menjawab. Jadi bukan dalam kondisi bahaya," kata Mukiat, Kamis, 3 September 2020.
Menurut dia, sejak adanya deteksi awal Covid-19, pihaknya langsung melakukan tracing terhadap orang-orang yang sebelumnya sempat menjalin kontak erat dengan para karyawan yang bersangkutan.
Seluruh keluarga dan kerabat yang berhasil di-tracing, dilakukan rapid test dan swab test untuk memastikan mereka tidak tertular virus Corona.
"Bersyukur tidak ada penambahan," ujarnya.
Mukiat juga memastikan pihaknya selalu menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat di lingkungan pabrik. Penerapan ini sudah dilakukan sebelum ada karyawan yang terpapar Covid-19.
"Kita selalu ingatkan ke teman-teman, protokol baik di pabrik dan di luar," ungkapnya.
Perusahaan, lanjut Mukiat, juga memberlakukan pembatasan jam kerja yang disesuaikan dengan imbauan pemerintah. Kapasitas karyawan yang masuk setiap harinya juga dibatasi sebanyak 50 persen.
"Kalau dari kami, pemakaian masker, jarak antar karyawan sudah kita perhatikan. Tapi kalau sudah di luar area pabrik, perusahaan tidak bisa awasi," jelas dia.
Advertisement
Khong Guan
Pemerintah Kota Jakarta Timur menemukan sejumlah pelanggaran protokol kesehatan di pabrik produksi makanan biskuit Khong Guan, Ciracas, Jakarta Timur, usai sejumlah pegawai terkonfirmasi positif dan reaktif Covid-19.
"Saya mendapat laporan di bagian toko, masih ada beberapa karyawan yang tidak menjaga jarak dan tidak memakai face shield (pelindung wajah)," kata Camat Ciracas, Jakarta Timur, Mamad di Jakarta, Senin, 7 September 2020.
Sementara untuk kursi tamu di ruang tunggu sudah ada tanda silang untuk menjaga jarak.
Temuan itu dilaporkan oleh petugas gabungan dari unsur petugas kecamatan, kelurahan, Sudin Tenaga Kerja, serta Satpol PP setempat saat melakukan monitoring dan evaluasi ke pabrik Khong Guan.
Mamad mengatakan Gugus Tugas COVID telah menjadwalkan pelaksanaan penyemprotan disinfektan di seluruh area pabrik.
Hingga saat ini belum ada instruksi terkait dengan penutupan sementara operasional produksi di PT Khong Guan Biscuit Factory Jalan Raya Bogor.
Saat disinggung terkait hal itu, Mamad mengatakan penutupan operasional pabrik dilakukan untuk kepentingan sterilisasi lokasi dari kemungkinan paparan COVID-19.
"Kalau penutupan itu terkait dengan pembersihan serta memberikan kesempatan kepada yang terpapar untuk isolasi mandiri," kata Mamad yang dikutip dari Antara.
Sebelumnya, sebanyak 28 dari total 170 peserta tes cepat di pabrik Khong Guan pada 28 Agustus 2020 dilaporkan reaktif COVID-19. Dari hasil tes usap, sedikitnya dua pegawai terkonfirmasi positif COVID-19.
"Didapatkan informasi dari perusahaan bahwa satu yang didapatkan konfirmasi hasilnya positif di bagian pemasaran, sedangkan karyawan satunya, HRD akan cek apakah dia pegawai Khong Guan atau bukan," jelas dia.
PT Gajah Tunggal
PT Gajah Tunggal merespons kabar terkait 13 karyawannya yang disebut positif Covid-19. HOD General Administration PT Gajah Tunggal Ismail menyatakan, akhir Agustus, pihaknya mendapat informasi dari puskesmas bahwa ada karyawannya yang tinggal di Desa Pasir, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, terkonfirmasi positif dengan status orang tanpa gejala (OTG). Atas temuan itu sudah dilakukan tindakan karantina mandiri di rumah sakit Tangerang.
"Masing-masing kontak erat dari karyawan tersebut dilakukan tindakan karantina mandiri serta tes secara bertahap sesuai prosedur yang telah ditentukan oleh Gugus Tugas Covid-19 PT Gajah Tunggal," ujar Ismail, Rabu (9/9/2020).
Karyawan-karyawan tersebut dipantau dan diberikan bantuan pengobatan serta vitamin, sehingga mayoritas dari mereka menunjukan hasil negatif usai karantina mandiri.
"Untuk menghindari penularan melalui keluarga dekat, kami juga test swab dan rapid test secara acak sebagai antisipasi untuk memastlkan karyawan kami sehat dan bebas dari Covid-19," ungkap Ismail.
Menurut Ismail, tindakan antisipasi juga sudah dilakukan sebelum ada karyawan yang terpapar Covid-19.
Ketika pihaknya mendapat informasi dari puskesmas bahwa beberapa warga dari suatu permukiman yang juga terdapat karyawan PT Gajah Tunggal Tbk ada yang terpapar Covid-19, gugus tugas di perusahaan Iangsung bergerak.
"Kita lakukan self quarantine, tracing, teasing dan treatment terhadap kontak erat yang teridentifikasi, sehingga tidak menyebar, baik di permukiman tempat mereka tinggal maupun di tempat mereka bekerja," jelasnya.
Kebijakan ini sudah diimplementasikan perusahaan sejak Bulan Mei 2020, di mana pihaknya bekerja sama dengan perangkat pemerintahan daerah sampai dengan tingkatan RT dan RW setempat. PT Gajah Tunggal mengaku telah berupaya secara maksimal untuk membantu pemerintah dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.
Advertisement