Febri Diansyah: Kalau KPK Tidak Kuat, Ruang Korupsi untuk Dana Politik Makin Besar

Pegiat Antikorupsi Febri Diansyah, mengamati momen politik di tahun 2024 adalah sesuatu yang harus diwaspadai dalam hal pencegahan dan pemberantasan korupsi.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 05 Jun 2021, 12:15 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2021, 12:15 WIB
Febri Diansyah Lepas Jabatan Juru Bicara KPK
Juru Bicara KPK Febri Diansyah memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (26/12/2019). Febri melepas jabatan Juru Bicara KPK dan memilih sebagai Kabiro Humas KPK. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Pegiat Antikorupsi Febri Diansyah, mengamati momen politik di tahun 2024 adalah sesuatu yang harus diwaspadai dalam hal pencegahan dan pemberantasan korupsi. Sebab, ada tiga jenis kontestasi yang akan dihelat, mulai dari presiden, anggota DPR, dan pemilihan kepala daerah.

"Dihubungkan teori, konsep dan kasus yang terjadi tentang kebutuhan dana politik yang besar, darimana politikus bisa mendapatkan dana? Apakah dari kekayaan mereka? Kekayaan mereka hampir tidak mungkin di sini lah kalau pemberantasan korupsi tidak kuat, maka ruang untuk mengumpulkan dana politik (dari hasil korupsi) itu bisa jadi lebih besar," ujar Febri dalam akun Instagram pribadinya @febridiansyah.id, seperti dikutip Liputan6.com, Sabtu (5/6/2021).

Eks Jubir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini mengaku tidak bisa membayangkan, bagaimana jalannya sebuah kepemimpinan di tangan aktor politik yang didanai dengan cara kotor.

"Pemimpin politik kita didukung oleh pendanaan politik yang kotor karena pemberantasan tak berjalan maksimal, tidak bisa dibayangkan," kritik dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Jika KPK Dilemahkan

Febri meyakini, jika pada akhirnya KPK semakin dilemahkan dan tidak lagi independen dalam menjalankan tugasnya, maka sudah pasti menguntungkan para pelaku korupsi.

"Karena kalau kita bicara korupsi kita bicara soal kekuasaan dan kewenangan yang disalahgunakan untuk keuntungan diri sendiri dan pedanaan politik itu," Febri menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya