Liputan6.com, Jakarta - Pegiat Antikorupsi Febri Diansyah, mengamati momen politik di tahun 2024 adalah sesuatu yang harus diwaspadai dalam hal pencegahan dan pemberantasan korupsi. Sebab, ada tiga jenis kontestasi yang akan dihelat, mulai dari presiden, anggota DPR, dan pemilihan kepala daerah.
"Dihubungkan teori, konsep dan kasus yang terjadi tentang kebutuhan dana politik yang besar, darimana politikus bisa mendapatkan dana? Apakah dari kekayaan mereka? Kekayaan mereka hampir tidak mungkin di sini lah kalau pemberantasan korupsi tidak kuat, maka ruang untuk mengumpulkan dana politik (dari hasil korupsi) itu bisa jadi lebih besar," ujar Febri dalam akun Instagram pribadinya @febridiansyah.id, seperti dikutip Liputan6.com, Sabtu (5/6/2021).
Baca Juga
Eks Jubir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini mengaku tidak bisa membayangkan, bagaimana jalannya sebuah kepemimpinan di tangan aktor politik yang didanai dengan cara kotor.
Advertisement
"Pemimpin politik kita didukung oleh pendanaan politik yang kotor karena pemberantasan tak berjalan maksimal, tidak bisa dibayangkan," kritik dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jika KPK Dilemahkan
Febri meyakini, jika pada akhirnya KPK semakin dilemahkan dan tidak lagi independen dalam menjalankan tugasnya, maka sudah pasti menguntungkan para pelaku korupsi.
"Karena kalau kita bicara korupsi kita bicara soal kekuasaan dan kewenangan yang disalahgunakan untuk keuntungan diri sendiri dan pedanaan politik itu," Febri menandasi.
Advertisement