Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi mengklaim Indonesia berhasil menyuntikkan 219 juta dosis vaksin Covid-19 ke masyarakat. Jokowi menyampaikan capaian ini bukanlah hal yang mudah sebab Indonesia memiliki 17.000 pulau.
Dengan kondisi geografis yang seperti ini, kata dia, proses distribusi vaksin Covid-19 ke daerah-daerah lebih sulit dibandingkan negara-negara lainnya. Pasalnya, petugas harus mengantarkan vaksin dengan menggunakan sepeda motor, menaiki perahu, hingga melewati sungai.
Baca Juga
"Jangan dibayangkan seperti negara-negara lain. Ini (Indonesia) negara paling sulit manajemennya. Manajemen logistiknya sulit, manajemen transportasi juga sulit. Bukan hal yang mudah," jelas Jokowi saat berpidato dalam Kompas100 CEO Forum di Istana Negara Jakarta, Kamis (18/11/2021).
Advertisement
Dia pun menilai 219 juta dosis vaksin yang berhasil disuntikkan patut disyukuri. Jokowi menargetkan vaksinasi Covid-19 di Indonesia mencapai 290 juta dosis pada akhir 2021.
"Akhir tahun ini kita harapkan sudah berada di angka mungkin di 280-290 juta," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Disisi lain, Jokowi menjelaskan bahwa kasus harian Covid-19 di Indonesia terus mengalami perbaikan jika dibandingkan saat puncaknya yang mencapai 56.000 kasus pada Juli lalu. Kasus harian virus corona di tanah air kini berada di angka 300-500.
"Sekarang, kemarin kasus harian sudah di angka kurang lebih 500-400,300Â dalam seminggu ini. Ini yang patut kita syukuri," ujar Jokowi.
Dia meyakini percepatan vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu upaya menekan laju penyebaran Covid-19.
Jika Covid-19 terkendali, Jokowi optimistis ekonomi Indonesia akan kembali merangkak naik.
"Kalau kita lihat kita bisa mengendalikan ini, mengendalikan Covid, pegang betul covid, ekonominya Insyaallah akan merangkak naik," tuturnya.
Â
Nilai Ekspor Indonesia Meningkat
Menurut Jokowi, membaiknya ekonomi nasional sudah terlihat dari indeks keyakinan konsumen sudah kembali pada posisi sebelum pandemi Covid-19 yakni, di angka 113,4. Selain itu, Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia juga berada di level 57,2.
"Artinya apa? Manufaktur sudah berproduksi. Kenapa berproduksi ? Karena konsumen meminta. Ada demand di situ. Tidak mungkin jika ga ada demand dia berproduksi. Sehingga kita bisa berada di 57,2," kata Jokowi.
Tak hanya itu, nilai ekspor Indonesia naik 53 persen pada Oktober 2021. Sementara itu, nilai impor Indonesia naik menjadi 51 persen.
"Ini hal-hal positif yang harus kita pertahankan. Dengan cara apa? Covid dikendalikan benar," pungkas Jokowi.
Advertisement