Indonesia dan Inggris Sepakat Perkuat Kerja Sama Bidang Energi Baru Terbarukan

Kedua pemimpin negaara itu mengapresiasi kuatnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Inggris.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 28 Jun 2022, 09:32 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2022, 09:31 WIB
Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson, Senin 27 Mei 2022. (Biro Pers/Setpres)

 

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson, Senin 27 Mei 2022. Pertemuan digelar disela-sela pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Elmau Jerman.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi yang turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut, mengatakan bahwa kedua pemimpin mengapresiasi kuatnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Inggris.

Dalam pertemuan itu, kata dia, PM Boris Johnson mengatakan bahwa roadmap untuk kerja sama bilateral sudah ada.

"Dengan sudah adanya roadmap tersebut, maka akan lebih mudah untuk memperkuat hubungan kedua negara," kata Retno dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Selasa (28/6/2022).

Hal lain yang disampaikan Jokowi dan PM Boris Johson adalah keduanya bersepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang energi baru terbarukan (EBT) dan ketahanan pangan.

Sebagai informasi, KTT G7 ke-48 digelar di Elmau, Jerman, merupakan pertemuan tahunan negara G7 beranggotakan Amerika Serikat, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, dan Perancis. Indonesia hadir sebagai negara mitra G7 sekaligus Presidensi G20.

Dalam KTT G7 kali ini, Jokowi akan mendorong negara-negara G7 untuk bersama-sama mengupayakan perdamaian di Ukraina dan juga secepat-cepatnya mencari solusi dalam menghadapi krisis pangan dan krisis energi yang sedang melanda dunia.

"Memang upaya ini tidak mudah, tapi kita Indonesia akan terus berupaya," ucap Jokowi di Jakarta sebelum keberangkatannya ke Munich, Minggu, 26 Juni 2022.

 

Berangkat ke Ukraina

Usai dari Jerman, Jokowi dan rombongan akan berangkat ke Ukraina untuk menemui presiden negara itu yakni Volodymyr Zelenskyy. Di sana, ia akan mengajak Zelenskyy untuk membuka ruang dialog dalam rangka perdamaian.

"Akan bertemu dengan Presiden Zelensky misinya adalah mengajak presiden Ukraina untuk membuka ruang dialog, dalam rangka perdamaian untuk membangun perdamaian. Karena perang memang harus dihentikan dan juga yang berkaitan dengan rantai pasok pangan harus diaktifkan kembali," jelas dia.

Setelah dari Ukraina, Jokowi akan lanjut melakukan kunker ke negara lain yaitu Rusia. Nantinya, ia akan menemui Presiden Vladimir Putin dengan misi yang sama dibawanya ke negara sebelumnya.

"Dari Ukraina saya akan menuju ke Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin, sekali lagi dengan misi yang sama. Saya akan mengajak Presiden Putin untuk membuka ruang dialog dan sesegera mungkin untuk melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang," tutur Jokowi.

 

Infografis Rencana Kunjungan Jokowi ke Ukraina-Rusia di Tengah Konflik
Infografis Rencana Kunjungan Jokowi ke Ukraina-Rusia di Tengah Konflik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya