Pemprov DKI Jakarta Pakai Teknologi AI Urai Kemacetan, Hitung Secara Aktual Volume Lalu Lintas

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengklaim penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence) di simpang jalan Ibu Kota mampu menghitung secara aktual volume lalu lintas di persimpangan jalan Jakarta yang dipasang teknologi AI.

oleh Winda Nelfira diperbarui 03 Jul 2023, 11:01 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2023, 11:01 WIB
Kemacetan Pekan Raya Jakarta
"Jadi sekarang untuk TransJakarta ada tiga rute yang disiapkan Pemprov DKI untuk melayani ke Kemayoran. Di antaranya, ada rute yang dari Balai Kota ke Kota, sekarang diarahkan ke PRJ dahulu, dan sebaliknya," ungkap dia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengklaim penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence) di simpang jalan Ibu Kota mampu menghitung secara aktual volume lalu lintas di persimpangan jalan Jakarta yang dipasang teknologi AI.

"Ini bisa menghitung secara aktual volume lalu lintas di simpang. Sehingga kita bisa mengetahui, visi rasionya sebenernya berapa sih sekarang di jalan," kata Syafrin dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (3/7/2023).

Saat ini, sejumlah simpang di Ibu Kota sudah menggunakan teknologi AI untuk membantu mengurangi kemacetan. Menurut Syafrin, sejauh ini pemasangan AI cukup efektif membantu pihaknya mengurai kemacetan.

"Cukup berpengaruh karena dengan menerapkan intelegent transport system traffic light, maka pertama fungsi adaptif forces itu dijalankan," kata Syafrin.

Dia menjelaskan, AI bakal memantau ruas simpang mana yang tengah mengalami penumpukan atau padat kendaraan sehingga membuat kemacetan.

Nantinya, kata dia pada ruas simpang yang padat itu bakal diberi waktu lampu hijau lebih banyak secara otomatis, sehingga kepadatan lalu lintas dapat diurai.

"Kalau selama ini kan pengaturannya manual atau dari control room kita, NOC. Nah sekarang langsung di tempat, begitu misalnya Utara Selatan yang paginya selatannya padat, maka otomatis sistem akan menghitung memberikan waktu paling panjang di kaki sisi selatan karena titiknya menuju ke arah sana," jelas Syafrin.

"Demikian sore hari misalnya, ternyata dari Utara yang padat menuju selatan, maka kaki simpang sisi utara akan di berikan waktu lebih panjang, sehingga antrean di simpang bisa dihindari" sambung dia.

 

Simpang Jalan yang Telah Dipasang AI

Berdasarkan data Dishub DKI Jakarta, berikut simpang jalan di Ibu Kota yang telah dipasang AI:

  1. Jl Jembatan 2 Raya - Jl Tubagus Angke
  2. Jl Kyai Tapa - Jl Daan Mogot (Grogol)
  3. Jl S Parman - Jl Tomang Raya
  4. Jl S Parman - Jl KS Tubun - Jl Gatot Subroto (Slipi)
  5. Jl Gatot Subroto - Jl Rasuna Said (kuningan)
  6. Jl Gatot Subroto - Jl.Supomo (Pancoran)
  7. Jl MT haryono - Jl Sutoyo (Cawang Uki)
  8. Jl DI Panjaitan - Jl Kalimalang
  9. Jl Ahmad yani - Jl Utan Kayu (Rawamangun)
  10. Jl Ahmad Yani - Jl Pemuda - Jl Pramuka
  11. Jl Ahmad Yani - Jl H Ten
  12. Jl Perintis Kemerdekaan - Jl Letjen Suprapto
  13. Jl Senen Raya - Jl Kwitang (Senen) Jl Gunung Sahari - Jl Wahidin
  14. Jl Gunung Sahari - Jl Dokter Sutomo (MBAL)
  15. Jl Gunung Sahari - Jl Angkasa - Jl Samanhudi
  16. Jl Gunung Sahari - Jl Mangga Besar (kartini)
  17. Jl Gunung Sahari - Jl Pangeran Jayakarta
  18. Jl Gunung Sahari – Jl Mangga Dua
  19. Jl Perniagaan Raya - Jl Pasar pagi flyover (Jembatan Lima)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya