Kurangi Impor, Megawati Minta Jokowi Cari Pengganti Gandum

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mencari pengganti gandum.

oleh Putu Merta Surya PutraDelvira Hutabarat diperbarui 29 Sep 2023, 16:05 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2023, 16:05 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri Saat Menyampaikan Pidato Politiknya Dalam Pembukaan Rakernas IV PDIP, di JIExpo Kemayoran, Jakarta. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mencari pengganti gandum.

Hal itu disampaikannya dalam pidato politiknya saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9/2023).

“Saya mendapatkan informasi, dan itu tolong diperhatikan dan dilihat, bahwa bea masuk impor gandum itu nol persen. Saya bukannya anti gandum. Saya juga senang hamburger, mie. Namun mengingat gandum tadi setelah saya terangkan tidak bisa ditanam di sini,” kata Megawati.

Karena itu, guna mengurangi ketergantungan terhadap gandum, Presiden Kelima RI ini menyebut banyak bahan pangan pengganti di Indonesia.

“Guna mengurangi ketergantungannya, bukankah kita memiliki 10 sumber pangan lainnya. Yaitu jagung, hanjeli, pisang, porang, sagu, singkong sorgum, sukun, talas, dan ubi jalar yang tentunya kalau diolah dan di backup oleh BRIN kita ini bisa mensubstitusi gandum,” jelas Megawati.

Menurut dia, dana yang digunakan impor gandum tersebut bisa digunakan untuk menambah biaya riset di BRIN.

“Maka dana yang ada bisa dipergunakan juga untuk menambah biaya riset terhadap produk substitusi gandum,” jelas Megawati.

Megawati pun menanyakan ke seluruh kadernya akan rencana tersebut. “Setuju apa ndak?,” tanya Megawati.

“Setuju,” pekik seluruh kader PDIP.

“Tuh bapak presiden, dengarkan. Coba dong lebih keras,” balas Megawati.

“Setuju,” jawab lagi para kader yang hadir di arena Rakernas IV PDIP.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Megawati: Tanah-Tanah Subur Tidak Boleh Dikonversi

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meminta kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi supaya tanah-tanah yang subur di Indonesia tidak dikonversi. Permintaan Megawati tersebut disampaikan dalam Rakernas PDIP, Jumat (29/9/2023).

Dalam Rakernas ke-IV PDIP, Megawati menyampaikan sejumlah poin, salah satunya adalah memastikan lahan-lahan subur tidak boleh dialihfungsikan, dan BRIN telah membuat peta Indonesia untuk tanah tanah yang subur.

"Di tempat ini saya ingin minta sedikit supaya di dalam peraturannya, tanah-tanah subur sudah tidak boleh dikonversi Bapak Presiden, karena jangan lupa kita ini negara kelautan terbesar di dunia," kata Megawati.

Presiden Jokowi yang mendengar permintaan Megawati tersebut terlihat mengangguk-anggukkan kepala.

Megawati melanjutkan, koridor pembangunan nasional ke depan harus dimulai dari laut dengan mengedepankan cara pandang geopolitik Bung Karno. Koridor tersebut ditopang oleh perguruan tinggi di wilayah dengan memanfaatkan geostrategi dan geoekonomi terintegrasi dengan jalur perdagangan dunia.

"Dalam perspektif ini, alur laut kepulauan Indonesa harus jadi jalur pembangunan strategis dari laut hingga tidak lagi mengorbankan hutan dan lahan pertanian di daratan," kata Megawati.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya