Wacana PDIP Gabung Kabinet Baru, Demokrat: Kita Serahkan ke Prabowo, Beliau Punya Hitung-hitungan

Partai Demokrat tidak mempermasalahkan jika PDI Perjuangan bergabung dengan kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 05 Okt 2024, 15:03 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2024, 15:03 WIB
Potret keakraban Prabowo dan Megawati
Potret keakraban Menhan Prabowo Subianto dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri saat menghadiri upacara HUT ke-77 RI. (Youtube Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat menyatakan tidak ada masalah jika PDI Perjuangan memutuskan untuk bergabung dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron, menegaskan bahwa sebagai Presiden terpilih, Prabowo Subianto memiliki hak penuh untuk menentukan siapa saja yang akan menjadi bagian dari pemerintahannya.

Herman, yang kerap disapa Hero, percaya bahwa Prabowo tentu sudah mempertimbangkan dengan matang siapa saja yang akan diajak bergabung dalam kabinetnya, termasuk PDIP. Keputusan itu tentunya dikembalikan kepada Pak Prabowo.

"Sebagai pemimpin koalisi Pak Prabowo berhak tentu untuk menentukan siapa saja anggota koalisi yang tentu ada hitung-hitungannya. Ya tentu juga program dan kegiatan ke depan tentu mendapatkan dukungan seluruh pihak," kata Hero saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (4/10/2024).

Hero juga menambahkan bahwa Partai Demokrat tidak merasa keberatan jika PDIP bergabung dalam kabinet Prabowo-Gibran.

"Kami enggak mempermasalahkan karena itu menjadi kepentingan dan haknya Pak Prabowo. Jadi kita serahkan saja ke Beliau. Beliau punya kalkulasi, punya hitung-hitungan dan tentu mudah-mudahan Beliau bisa diberikan kesehatan dan kesuksesan. Dan bisa memimpin Indonesia dengan baik ke depan," kata Hero.

Sebelumnya beredar video Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey saat pengukuhan tim pemenangan calon bupati Minahasa. Dalam video itu, Olly membocorkan PDIP akan bersama dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

"Pilpres sudah selesai. PDI Perjuangan ada di dalam bersama Pak Prabowo," kata Olly seperti dilihat pada rekaman tersebut.

Video itu memantik spekulasi PDIP bakal merapat ke pemerintahan Prabowo-Gibran. Ketua Dewan Kehormatan PDIP Komaruddin Watubun menolak menanggapi ucapan Olly.

Begitu pun rencana pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo yang disebut digelar sebelum pelantikan Presiden RI 20 Oktober. "Belum ada jadwal pasti kapan bertemu (Megawati dan Prabowo)," ujar Komaruddin.

 

Dua Kader Megawati Dikabarkan Masuk di Kabinet Prabowo

Megawati dan Budi Gunawan
Kepala BIN Budi Gunawan dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri (Liputan6.com/ Faizal Fanani)

Seorang petinggi partai KIM mengungkapkan, peluang PDIP bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran terbuka. Lampu hijau dari Prabowo untuk PDIP mulai terlihat.

Namun, keputusan akhir PDIP tetap ditentukan dalam pertemuan Megawati dan Prabowo. Prabowo berencana menarik Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan dan Abdullah Azwar Anas ke pemerintahannya.

Budi Gunawan dikenal sebagai mantan ajudan sekaligus orang dekat dengan Megawati.

Sementara, Azwar Anas merupakan kader PDIP yang menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di Kabinet Jokowi.

 

Prabowo Sudah Siapkan Jabatan untuk Kader PDIP?

Bahkan, Prabowo sudah menyiapkan jabatan untuk dua anak buah Megawati itu.

Budi Gunawan bakal ditunjuk menjadi Menko Politik dan Keamanan (Polkam) dan Azwar Anas tetap bertugas di Menpan RB. Prabowo dikabarkan sudah beberapa kali bertemu dengan Budi Gunawan.

Secara pribadi, menurut sumber, Prabowo Subianto menyukai profiling mantan Wakapolri itu.

"PDIP firm. Budi Gunawan jadi Menko Polkam, Azwar Anas tetap di Menpan RB," ujar sumber itu.

Reporter: Alma Fikhasari

Sumber: Merdeka.com

Infografis PDIP Sebut Jokowi dan Gibran Bukan Kader Lagi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis PDIP Sebut Jokowi dan Gibran Bukan Kader Lagi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya