Tidak hanya hobi mendengar musik-musik metal, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo rupanya saat muda suka naik gunung. Hal tersebut terungkap dari beberapa foto Jokowi yang tengah berpose saat sedang mendaki gunung.
"Iya, itu foto jadul, itu foto saya waktu tahun 1983," ujar Jokowi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis, (31/10/2013).
Dalam foto hitam-putih tersebut, tampak Jokowi muda sedang berpose dengan mengenakan sebuah kaos lengan pendek, topi kupluk di kepala, dan sebuah teropong terkalung di lehernya.
Sambil tersenyum kecil, kedua tangan Jokowi yang berbalut sarung tangan layaknya pendaki gunung membentangkan sebuah bendera organisasi mahasiswa pencinta alam (Mapala) Silvagama yang merupakan organisasi pencinta alam di Universitas Gajah Mada (UGM) tempat Jokowi menempuh pendidikan.
Jokowi mengungkapkan, foto yang beredar tersebut diambil saat dirinya bersama dengan 11 orang temannya sesama mahasiswa UGM tengah mendaki Gunung Kerinci, Sumatera Barat. "Waktu itu tahun 1983-an saya sama 11 orang teman dari Jogja naik di Kerinci, kami ke sana bareng-bareng," ujar Jokowi.
Jokowi lalu bercerita bagaimana perjalanan jauh yang ia tempuh dari Yogyakarta menuju ke Gunung Kerinci melewati jalan lintas Sumatera melewati kota Padang dan berlanjut ke lokasi pendakian yang menurutnya memakan waktu yang cukup lama.
"Kerinci itu perjalanannya dua hari. Perjalanannya, mendaki naik turun. Itu cukup jauh karena dari Yogya naik bus dulu menuju Padang lalu ke Kerinci-nya sampai seharian," ingat Jokowi.
Ia pun mengenang saat proses pendakian, di antara teman-temannya, postur tubuh Jokowi termasuk paling kecil, namun itu justru keuntungan buatnya. Pasalnya dengan tubuh kecil, yang lebih ringan, dirinya selalu berada di depan saat proses pendakian.
"Teman-teman saya semuanya gede-gede, saya sendiri yang kecil tapi gara-gara itu, saya duluan yang sampai," ucap Jokowi.
Jokowi pun mengakui saat muda dirinya memang hobi naik gunung, karena itu, untuk menyalurkan hobinya itu, Jokowi bergabung dengan Mapala Silvagama. Di organisasi itu, Jokowi mengaku bisa setiap minggu 'nanjak' bersama teman-temannya sesama pencinta alam.
"Banyak (gunung yang sudah didaki), bisa seminggu sekali, dan yang paling berkesan ya di Gunung Kerinci itu, karena track-nya susah," kata dia. (Ein/Yus)
"Iya, itu foto jadul, itu foto saya waktu tahun 1983," ujar Jokowi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis, (31/10/2013).
Dalam foto hitam-putih tersebut, tampak Jokowi muda sedang berpose dengan mengenakan sebuah kaos lengan pendek, topi kupluk di kepala, dan sebuah teropong terkalung di lehernya.
Sambil tersenyum kecil, kedua tangan Jokowi yang berbalut sarung tangan layaknya pendaki gunung membentangkan sebuah bendera organisasi mahasiswa pencinta alam (Mapala) Silvagama yang merupakan organisasi pencinta alam di Universitas Gajah Mada (UGM) tempat Jokowi menempuh pendidikan.
Jokowi mengungkapkan, foto yang beredar tersebut diambil saat dirinya bersama dengan 11 orang temannya sesama mahasiswa UGM tengah mendaki Gunung Kerinci, Sumatera Barat. "Waktu itu tahun 1983-an saya sama 11 orang teman dari Jogja naik di Kerinci, kami ke sana bareng-bareng," ujar Jokowi.
Jokowi lalu bercerita bagaimana perjalanan jauh yang ia tempuh dari Yogyakarta menuju ke Gunung Kerinci melewati jalan lintas Sumatera melewati kota Padang dan berlanjut ke lokasi pendakian yang menurutnya memakan waktu yang cukup lama.
"Kerinci itu perjalanannya dua hari. Perjalanannya, mendaki naik turun. Itu cukup jauh karena dari Yogya naik bus dulu menuju Padang lalu ke Kerinci-nya sampai seharian," ingat Jokowi.
Ia pun mengenang saat proses pendakian, di antara teman-temannya, postur tubuh Jokowi termasuk paling kecil, namun itu justru keuntungan buatnya. Pasalnya dengan tubuh kecil, yang lebih ringan, dirinya selalu berada di depan saat proses pendakian.
"Teman-teman saya semuanya gede-gede, saya sendiri yang kecil tapi gara-gara itu, saya duluan yang sampai," ucap Jokowi.
Jokowi pun mengakui saat muda dirinya memang hobi naik gunung, karena itu, untuk menyalurkan hobinya itu, Jokowi bergabung dengan Mapala Silvagama. Di organisasi itu, Jokowi mengaku bisa setiap minggu 'nanjak' bersama teman-temannya sesama pencinta alam.
"Banyak (gunung yang sudah didaki), bisa seminggu sekali, dan yang paling berkesan ya di Gunung Kerinci itu, karena track-nya susah," kata dia. (Ein/Yus)