Liputan6.com, Jakarta - Tesla Malaysia secara resmi membuka kantor pusatnya di Cyberjaya pada Selasa, (2/10), yang tidak hanya berperan sebagai pusat administratif di negara ini, tetapi juga sebagai pusat pengalaman, dan pusat layanan pertama bagi perusahaan ini di Malaysia.
Dilansir Paultan, langkah ini sejalan dengan rencana investasi produsen mobil listrik di Malaysia, yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh program BEV Global Leaders dari Kementerian Investasi, Perdagangan, dan Industri (MITi).
Baca Juga
Program ini dikenal sebagai "Peneraju Global Battery Electric Vehicle (BEV)" untuk memberikan kesempatan bagi pelamar yang berhasil untuk memperoleh lisensi, dan Tesla adalah perusahaan pertama yang berhasil meraih keberhasilan dalam program ini.
Advertisement
Menteri Perdagangan dan Industri Malaysia Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Aziz meyebutkan bahwa beberapa perusahaan telah mengajukan dan sedang akan didiskusikan.
"Sejauh ini, belum ada persetujuan lain, tetapi ada beberapa pihak yang tertarik - yang tidak dapat saya sebutkan siapa saja - dalam pembicaraan dengan kami untuk memahami lebih lanjut tentang berbagai pedoman yang harus mereka patuhi, bukan hanya karena teknologinya, tetapi juga efek limpahan untuk bisnis mereka," ujarnya.
Syarat BEV Global Leaders
Dengan demikian, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar aplikasi BEV Global Leaders berhasil.
Pertama, mobil yang diimpor ke Malaysia haruslah kendaraan listrik baterai yang sepenuhnya listrik dan juga harus merupakan unit Otonom Level 2.
Kemudian dalam waktu tiga tahun setelah persetujuan para peusahaan harus melakukan pembukaan kantor, pusat penjualan, dan pusat layanan di Malaysia.
Para perusahaan yang mengikuti program ini juga harus memasang setidaknya 50 unit pengisi daya cepat DC dengan daya pengisian daya minimum 180 kW, dan setidaknya 30% dari pengisi daya ini harus tersedia untuk digunakan oleh publik, sehingga memungkinkan penggunaan oleh kendaraan listrik dari merek lain.
Selain itu, perusahaan juga harus mempekerjakan dan mengembangkan keahlian setidaknya 100 orang Malaysia, dan total tenaga kerja perusahaan harus terdiri dari 80% orang Malaysia.
Perusahaan juga harus melatih setidaknya lima mahasiswa dari institusi pendidikan tinggi melalui program magang industri.
Terakhir, perusahaan juga harus berkolaborasi dengan setidaknya 10 pusat pendidikan tinggi untuk memberikan pengetahuan tentang pengisi daya BEV/BMS/EV dan juga harus bekerja sama dengan setidaknya 10 perusahaan lokal dan menggunakan kontraktor lokal untuk membangun jaringan pengisian daya lokal.
Advertisement