Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Timur Barat Research Center (TBRC) kembali merilis hasil survei terkini jelang Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif TBRC Johanes Romeo menjelaskan, dalam pertanyaan terbuka atau ketika semua responden ditanyakan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) mana yang akan dipilih jika Pilpres digelar hari ini, jawaban 2.200 responden secara terbuka, pasangan capres-capres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dipilih sebanyak 42,6%.
Baca Juga
"Lalu disusul oleh pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md sebanyak 28,1% dan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebanyak 17,4%, serta yang tidak menjawab sebanyak 11,9%," ujar Johanes melalui keterangan tertulis, Sabtu (10/2/2024).
Advertisement
Sementara, lanjut dia, dengan menggunakan pertanyaan tertutup menggunakan kuesioner dengan memberikan pertanyaan sama, maka hasil tabulasi dari hasil jawaban 2.200 responden, jawaban yang dapat diverifikasi pasangan Prabowo-Gibran dipilih sebanyak 51,4%.
"Disusul pasangan Ganjar-Mahfud Md dipilih sebanyak 29,1% dan pasangan Anies-Cak Imin dipilih sebanyak 18,2%. Sedangkan yang tidak memilih sebanyak 1,3%," kata Johanes.
Lalu, lanjut dia, dari temuan survei didapati bahwa tingginya tingkat elektabilitas Prabowo-Gibran karena mayoritas pemilih dipengaruhi oleh gerakan politik dari Joko Widodo (Jokowi) selama berlangsungnya masa kampanye.
"Di mana, sebanyak 78,9% dari 51,4% yang memilih Prabowo-Gibran menyatakan mereka memilih karena faktor dari Jokowi yang mendukung Prabowo-Gibran dalam setiap gerak tubuh dan simbol-simbol," ucap dia.
"Serta yang dilakukan Jokowi yang mengarah pada pasangan calon nomor 02 dan selebihnya 21,1% dari 51,4% pemilih Prabowo-Gibran memilih karena faktor ketokohan Prabowo Subianto," sambung Johanes.
Â
Survei Selanjutnya
Sementara, menurut Johanes, yang memilih Ganjar-Mahfud Md dipengaruhi oleh strategi kampanyenya yang banyak turun ke masyarakat bawah, serta pengaruh dari koalisi partai politik (parpol) yang mengusung keduanya.
"Begitu juga dengan pasangan Anies Baswedan tingkat keterpilihannya lebih mayoritas karena framing dari faktor ketokohannya sebagai simbol perubahan," terang dia.
"Jika demikian dari hasil survei Timor Barat Research Center memungkinkan Pilpres akan terjadi satu putaran dan dimenangkan oleh pasangan Prabowo-Gibran. Hasil survei ini tidak beda jauh hasil dengan survei yang di Lakukan TBRC pada periode 30 Desember 2023 - 8 Januari 2024," sambung Johanes.
Di mana, lanjut dia, hasilnya dengan menggunakan pertanyaan tertutup menggunakan kuesioner dengan memberikan pertanyaan yang sama, maka hasil tabulasi dari hasil jawaban 1.984 responden pasangan Prabowo-Gibran dipilih sebanyak 50,2%.
"Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud dipilih sebanyak 28,8% dan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dipilih sebanyak 17,2%. Sedangkan yang tidak memilih sebanyak 3,8%," jelas Johanes.
Â
Advertisement
Metode Survei
Hasil survei ini mengukur keterpilihan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 yang dilakukan sejak 27 Januari sampai 6 Februari 2024 dilakukan di 480 Kabupaten/Kota di Indonesia.
Sampel yang digunakan sebanyak 2.200 Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdaftar dalam DPT dengan metode multistage random sampling di 480 Kabupaten/Kota secara proposional didasarkan jumlah DPT Pemilu 2024. Survei ini memiliki Margin of Error 2,05 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen
Menanggapi hasil survei Timor Barat Research Center (TBRC) atas unggulnya pemilih Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, Pengamat Politik dan Dekan Universitas Pamulang (UNPAM) Yusak Farchan menilai paslon nomor urut 02 itu terus naik elektabilitasnya menjelang pemilihan yang akan berlangsung beberapa hari lagi dikarenakan adanya faktor dari bayang-bayang Presiden Jokowi.
"Kalau saya lihat unggulnya Prabowo -Gibran dari paslon lainnya karena adanya faktor dari bayang-bayang Presiden Jokowi," kata Yusak.
Dia mengatakan, tren naiknya elektabilitas Prabowo-Gibran di beberapa daerah di Indonesia seperti Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatera dengan alasan karena pemilih Jokowi pada 2019 yang lebih setuju mengalihkan pilihannya kepada keduanya.
"Tren naiknya elektabilitas Prabowo-Gibran di beberapa daerah di Indonesia seperti di Jawa Timur, Jawa Barat , Sumatera, alasannya, karena pemilih Jokowi di tahun 2019 yang lebih setuju mengalihkan pilihannya kepada paslon Prabowo-Gibran," ucap Yusak.
Â
Alasan Lain Naiknya Elektabilitas
Selain itu, menurut Yusak, banyak juga para investor ekonomi yang lebih percaya dan mendukung pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
"Banyak juga para investor ekonomi yang lebih percaya dan mendukung pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024," ujar dia.
Yusak menjelaskan, yang menambah naiknya elektabilitas Prabowo-Gibran karena adanya gerakan Jokowi ditengah-tengah masyarakat dalam kegiatannya, seperti memberikan bantuan sosial (bansos) dan program menyentuh hati masyarakat.
"Tambah tingginya elektabilitas Prabowo-Gibran karena adanya gerakan Jokowi ditengah-tengah masyarakat dalam kegiatannya seperti memberikan bantuan sosial (bansos), dan program yang menyentuh hati masyarakat," ungkap dia.
Menurut dia, meski pun Jokowi tidak ikut dalam kampanye Prabowo -Gibran, namun publik melihat jika RI 1 lebih mendukung sang anak, Gibran di Pilpres 2024 ini.
"Walaupun Jokowi tidak ikut dalam kampanye Prabowo -Gibran, namun publik melihat jika Jokowi lebih mendukung anaknya Gibran di Pilpres 2024," ucap Yusak.
"Jika tren elektabilitas Prabowo- Gibran tetap bertahan atau unggul, maka ada kemungkinan Pillpres 2024 hanya berlangsung satu putaran. Dan bisa saja Pilpres 2024 berjalan satu putaran," tandas Yusak.
Advertisement