Cerita di Balik Sukses RSHS Bandung Pisahkan Kembar Siam Ciamis

Keberhasilan operasi pemisahan bayi kembar siam Gina 1 dan Gina 2 membuat dokter yang menanganinya makin jago.

oleh Arie Nugraha diperbarui 04 Okt 2016, 19:22 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2016, 19:22 WIB
20160316-Ilustrasi-Bayi-Kembar-iStockphoto
Keberhasilan operasi pemisahan bayi kembar siam Gina 1 dan Gina 2 juga berdampak postif terhadap dokter yang menanganinya. (Ilustrasi bayi kembar/iStockphoto)

Liputan6.com, Bandung - Ketua tim medis penanganan bayi kembar dempet dada dan perut asal Ciamis, Jawa Barat, Dadang Sjarief Hidajat, mengatakan keberhasilan operasi pemisahan beberapa waktu lalu terhadap bayi Gina 1 dan Gina 2 itu, berdampak postif terhadap dokter yang menanganinya.

Menurut Dadang Sjarief Hidajat, dampak positif penanganan pemisahan bayi kembar siam yang terakhir dilakukan tersebut menjadikan peningkatan keahlian terhadap para dokter.

"Sumbangan yang paling utama terhadap ilmu pengetahuan, kita lebih menjadi terampil khususnya bagi dokter-dokter bedah di Rumah Sakit Hasan Sadikin," ucap Dadang di Bandung, Selasa (4/10/2016).

Dadang menjelaskan, peningkatan keahlian tindakan medis berupa pemisahan bayi kembar dempet tersebut, berdasarkan cara penanganan kasus medis serupa yang telah ditangani selama empat kasus oleh tim dokter di rumah sakit rujukan seluruh Jawa Barat itu.

Dia mengatakan, untuk penanganan tindakan medis bayi kembar dempet asal Ciamis, Jawa Barat yang kini terus intensif dirawat, dianggap memiliki tingkat kesulitan yang tidak tinggi dan risiko kematiannya rendah.

"Jika terjadi kasus bayi kembar dempet di atas organ tubuh, tidak menjamin kelangsungan hidupnya saat dilakukan tindakan operasi. Tetapi bila kasus bayi kembar dempet terjadi ke bawah organ tubuh, maka yang akan terdampak adalah fungsi organ," Dadang memaparkan.

Meski nantinya operasi pemisahan untuk bayi kembar dempet yang posisinya di bawah organ tubuh akan sukses dilakukan, menurut Dadang, salah satu bayi bakal tidak memiliki kemampuan maksimal bagi organ reproduksinya nanti.

Lebih lanjut ia mengatakan, sementara untuk bayi kembar siam asal Ciamis, Jawa Barat, posisi dempetnya berada di tengah dan tidak berdampak terhadap jiwanya maupun fungsi organ.

"Ya tidak mudah juga melakukan untuk bayi Ciamis, namun secara teori angka kematiannya tidak setinggi yang dempet di atas," ia menegaskan.

Pada 27 September 2016, bayi kembar siam yang lahir dempet pada bagian dada sampai perut dari Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, berhasil dipisahkan melalui tindakan operasi oleh gabungan tim medis di RSHS Bandung. Operasi pemisahan ini berlangsung lebih dari lima jam.

Operasi pemisahan bayi kembar siam yang dempet dada dan perut itu melibatkan lebih dari 70 dokter spesialis dari RSHS Bandung. Serta, dibantu sejumlah dokter spesialis dari RSUD Soetomo, Surabaya, Jawa Timur.

 


Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya