Top 3 Berita Hari Ini: Sabet Parang ke Leher Ibu, Pemuda Kebumen Tak Menyesal

Top 3 berita hari ini, lantaran uang Rp 500 ribu yang diminta tak diberikan, pemuda ini langsung mengeluarkan sebilah parang dari tasnya dan langsung menyabet leher sang ibu.

diperbarui 12 Mar 2018, 23:00 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2018, 23:00 WIB
Kapolres Kebumen, AKPB Arief Bahtiar menunjukkan barang bukti dalam kasus pembunuhan ibu kandung. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)
Kapolres Kebumen, AKPB Arief Bahtiar menunjukkan barang bukti dalam kasus pembunuhan ibu kandung. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)

Kebumen - Top 3 berita hari ini, terduga pembunuh ibu kandung di Kebumen, Jawa Tengah, Sumudi (35), ditangkap. Namun, raut wajahnya sama sekali tak memperlihatkan penyesalan.

Tindakan sadis Sumudi dilakukan di pematang sawah, saat sang ibu tengah menjual minuman bagi para petani.

Lantaran uang Rp 500 ribu yang diminta tak diberikan, pemuda ini langsung mengeluarkan kan sebilang parang dari tasnya dan langsung menyabet leher sang ibu hingga putus.

Akibat perbuatannya, kini tersangka terancam Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman terberat hukuman mati atau seumur hidup.

Sementara di Indragiri Hilir, Riau, seorang buruh bangunan tewas diterkam harimau. Kala itu, korban tengah bekerja membuat sarang burung walet. Kemudian datanglah harimau Sumatera itu. 

Mendadak sontak, begitu melihat sang penguasa rimba, korban bersama ketiga temannya langsung lari kocar-kacir. Namun, korban bernama Yusri Efendi (34) berlari ke arah yang berlainan dengan rekan-rekannya.

Di saat itulah, gigi tajam harimau Sumatera itu mulai mengoyak tubuhnya dan akhirnya korban meninggal dunia.

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:

1. Pengakuan Pemuda Tersangka Pembunuh Ibu Kandung

Pemuda dengan bertato di wajah tersangka pembunuhan ibu kandungnya di Kebumen. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)

Kurang dari 24 jam, aparat Kepolisian Resor Kebumen, Jawa Tengah berhasil menangkap terduga pembunuh ibu kandung di Desa Bocor, Kecamatan Buluspesantren, yakni Sumudi (35).

Namun, raut wajah pelaku pembunuhan ibunya itu datar. Sumudi yang wajah dan sekujur tubuhnya penuh tato itu, tak tampak sedikit pun menyesal.

Saat diperiksa petugas, terduga pembunuh ibu kandung itu mengaku sadar ketika menyabetkan parang ke leher ibundanya hingga tewas.

Selengkapnya...

2. Detik-Detik Menegangkan Harimau Terkam dan Seret Buruh Bangunan di Indragiri Hilir

Yusri Effendi, warga Desa Pulau Muda, Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, dibawa menggunakan mobil bak terbuka, Sabtu, 10 Maret 2018, usai diterkam Harimau Sumatera, sore harinya. (Riauonline.co.id/Istimewa)

Yusri Efendi (34) tewas setelah harimau menerkam dan menyeretnya di lokasi areal perusahaan perkebunan kelapa sawit milik Malaysia, PT Tabungan Haji Indo Plantation (THIP), Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, Sabtu, 10 Maret 2018, sesaat sebelum salat magrib.

Menurut keterangan saksi, ketika tengah bekerja, datanglah seekor harimau Sumatera itu.

Keempat buruh bangunan itu pun mencari tempat untuk menyelamatkan diri. Setelah menunggu sekitar sejam lebih dan melihat tidak ada lagi harimau, maka mereka turun dan bermaksud pulang kembali ke kamp, tempat mereka tinggal selama mandah.

Namun, saat berjalan sekitar 250 meter dari bangunan sarang walet tersebut, tiba-tiba harimau sudah ada di depan keempat orang itu.

Korban berhasil ditemukan di atas tanaman sejenis rumput terdapat di atas sungai/air dalam keadaan meninggal dunia. Di bagian tengkuk korban terdapat luka akibat terkaman harimau.

Selengkapnya...

3. Sekadar Ingin Nyaman, Warga Malah Diperiksa Polisi

Achmad Zubaidi, ditemani para tetangga dan tokoh masyrakat ketika menghadap penyidik Polrestabes Semarang. (foto : liputan6.com / edhie prayitno ige)

Warga Kompleks Permata Puri, Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah, merasa terganggu dengan pembangunan Aparteman Amartha View. Ketidaknyamanan itu disebabkan karena akses jalan ke perumahan mereka menjadi rusak, dan juga getaran akibat penanaman tiang pancang membuat polusi suara.

Warga kemudian menutup akses yang melewati perumahan mereka, sebagai strategi untuk mengajak berunding. Perundingan tak terwujud, namun malah warga diperiksa polisi.

Apartemen Amartha View direncanakan sampan tujuh tower. Dalam keberatan warga yang dilaporkan kepada Wali Kota Hendrar Prihadi, sebenarnya sudah diberi jalan keluar melalui SK Wali Kota terkait izin lingkungan.

Selengkapnya...

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya