Cerita Pilu Dua Balita di Manado Tewas Diterjang Longsor dan Terseret Banjir

Cerita pilu kepergian balita Natalia diawali saat korban bermain bersama saudara kembarnya serta orang tua mereka di dalam kamar.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 02 Feb 2019, 07:02 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2019, 07:02 WIB
Banjir di Manado
Banjir di Manado (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

Liputan6.com, Manado - Tiga orang warga dilaporkan tewas diterjang longsor dan banjir di Manado, Jumat 1 Januari 2019. Dua warga tewas akibat longsor adalah balita Natalia Lapian (1) di Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting dan John Juarmas (45), warga kelurahan Tikala Baru, Kecamatan Tikala, Manado. Sedangkan korban tewas terseret arus banjir adalah balita Richard Patabone (5).

Cerita pilu kepergian balita Natalia diawali saat korban bermain bersama saudara kembarnya serta orang tua mereka di dalam kamar. Tiba-tiba material longsor menimpa bangunan rumah mereka, orang tua korban segera berlari keluar dan menyelamatkan seroang anak mereka.

Namun malang, balita Natalia masih berada di atas ayunan dan tidak bisa diselamatkan tertimpa material longsor.

Sementara itu, John yang bekerja sebagai guru Bahasa Inggris di salah satu SMK di Manado itu tengah makan siang saat longsor menerjang. Korban sudah diperingatkan warga sekitar untuk mengungsi. Tapi John menolak karena dia belum makan.

"Saya makan dulu, sudah lapar," ujar John dituturkan kembali oleh salah satu tetangganya.

Malang tak dapat ditolak. Saat menikmati makan siangnya, dapur rumah miliknya diterjang longsor. John tak dapat menghindar dan tewas.  

Kemudian balita Richard dilaporkan terseret arus sekitar pukul 09.00 Wita. Dia ditemukan sudah tidak bernyawa pada pukul 12.30 Wita.

Masyarakat pun diimbau untuk terus waspada banjir karena berdasarkan data peringatan dini cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulut, curah hujan tinggi masih berlangsung hingga pukul 20.00 Wita.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya