2 PDP Covid-19 Meninggal Dunia di RSUD Margono Banyumas, 1 dari Cilacap

PDP Corona Covid-19 kedua yang meninggal dunia merupakan PDP rujukan dari RSUD Cilacap

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 24 Mar 2020, 19:30 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2020, 19:30 WIB
Tim Dokter RSUD Prof DR Margono Soekarjo menggelar konferensi pers terkait dua pasien WNA China diduga terjangkit virus Corona. (Foto: Liputan6.com/Humas RSUD Margono Soekarjo/Muhamad Ridlo)
Tim Dokter RSUD Prof DR Margono Soekarjo menggelar konferensi pers terkait dua pasien WNA China diduga terjangkit virus Corona. (Foto: Liputan6.com/Humas RSUD Margono Soekarjo/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Banyumas - Pasien dalam Pengawasan (PDP) virus Corona Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Margono Soekarjo, Purwokerto, yang meninggal dunia bertambah satu orang, setelah sebelumnya satu PDP asal Sumampir, Purwokerto meninggal dunia, Senin (24/3/2020).

PDP Covid-19 tersebut berjenis kelamin laki-laki dan berasal dari Cilacap, Jawa Tengah.

Kepala Bagian Umum RSUD Margono Soekarjo, Veronika Dwi Winahyu mengatakan, PDP Corona Covid-19 kedua yang meninggal dunia merupakan PDP rujukan dari RSUD Cilacap. Ia dirujuk pada 20 Maret 2020 dan masuk isolasi lantaran suspect Covid-19.

“Dirujuk di RS Margono itu, tanggal 20 atau tanggal berapa. Nggih, rujukan dari RSUD Cilacap. Karena di sana suspect itu, kita rawat isolasi,” kata Vero, melalui sambungan telepon.

Vero menjelaskan, sampel swab PDP Covid-19 juga sudah dikirimkan ke laboratorium. Akan tetapi, hingga saat ini hasil tesnya belum diketahui. Karenanya, ia belum bisa memastikan apakah pasien ini positif atau negatif Covid-19.

“Kita ambil tes swab, tetapi sampai hari ini belum keluarnya hasilnya,” ucapnya.

Vero menjelaskan, saat ini RSUD Margono merawat enam PDP Covid-19. Akan tetapi, karena meninggal dunia dua orang, RSUD Margono kini merawat empat PDP virus Corona Covid-19.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Penanganan Jenazah Standar Covid-19

Pramesti Griana Dewi, Kepala Dinas Kesehatan Cilacap, menjelaskan dugaan seorang WNA China terjangkit virus Corona. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Pramesti Griana Dewi, Kepala Dinas Kesehatan Cilacap, menjelaskan dugaan seorang WNA China terjangkit virus Corona. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Kepala Dinas Kesehatan Cilacap, Pramesti Griana Dewi mengatakan PDP disucikan dan dimakamkan dengan standar operasional penanganan Covid-19 meski hasil tes swab belum diketahui.

Di antaranya, penyucian jenazah dilakukan di rumah sakit. Almarhum dipulangkan ke rumah duka dalam keadaan sudah berada di dalam peti mati dan langsung dimakamkan.

Selanjutnya, dilakukan disinfeksi wilayah, baik di makam maupun rumahnya. Selain itu, dilakukan karantina keluarga dan kontak terdekat almarhum untuk mengantisipasi penularan Covid-19 jika PDP tersebut dinyatakan positif.

“Hasil lab belum keluar. Sesuai protap diperlakukan dengan standar yang ada,” kata Pramesti.

Selain meninggalnya dua PDP Covid-19 ini. Sempat terbetik kabar ada satu PDP Covid-19 lainnya yang dirawat di sebuah RS Swasta di Purwokerto. Akan tetapi, Bupati Banyumas, Achmad Husein menyatakan bahwa pasien yang meninggal dunia tersebut bukan lah PDP.

Akan tetapi, Husein membanarkan bahwa anak pasien yang yang meninggal dunia di RS Swasta tersebut berstatus PDP Covid-19 dan kini diisolasi di rumah sakit lain. Hasil tes swab juga belum keluar.

"(Bapaknya) bukan PDP. Anaknya PDP dan diisolasi," ucap Husein.

Namun begitu, informasi yang dihimpun Liputan6.com, pasien yang meninggal tersebut hari ini langsung dikremasi. Keluarganya mengantisipasi jika almarhum positif Covid-19.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya