Waspada Bahaya Ganda Dampak Cuaca Ekstrem di Malang

Warga Kota Malang diimbau di rumah saja karena cuaca ekstrem berpotensi terjadi pohon tumbang dan dapat memengaruhi imun tubuh

oleh Zainul Arifin diperbarui 28 Des 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 28 Des 2020, 12:00 WIB
Waspada Bahaya Ganda Dampak Cuaca Ekstrem di Malang
Seorang pengendara motor melintas di Jalan Basuki Rahmat Kota Malang yang tergenang air saat hujan lebat mengguyur (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Malang - Hujan intensitas tinggi disertai angin kencang diperkirakan kerap mengguyur Kota Malang hingga awal 2021 mendatang.

Warga harus berhati-hati, sebab selain berpotensi terjadi pohon tumbang, cuaca ekstrem itu juga dapat mengganggu imun tubuh.

Kepala BPBD Kota Malang, Ali Mulyanto, mengatakan, intensitas hujan diprediksi akan meningkat antara 20 persen – 40 persen selama beberapa pekan ke depan. Perkiraan itu merujuk informasi dari BMKG Stasiun Klimatologi Karangploso, Malang.

“Warga harus waspada cuaca ekstrem. Jelang pergantian tahun ini akan sering hujan lebat dan angin kencang, puncaknya pada awal Januari tahun depan,” ujar Ali Mulyanto, kemarin.

BMKG Stasiun Klimatologi Karangploso memerkirakan curah hujan dengan kriteria sangat tinggi terjadi di beberapa daerah di Jawa Timur pada tutup tahun nanti. Satu di antara daerah itu adalah Malang Raya dengan curah hujan bisa mencapai lebih dari 300 milimeter.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

170 Bencana di Malang

Ali Mulyanto mengimbau selama cuaca ekstrem ini lebih baik warga tak berada di bawah pohon karena rawan tumbang. Perempesan berkala telah dilakukan demi menghindari kejadian yang dapat membahayakan keselamatan warga.

“Cuaca buruk itu dapat memengaruhi imun tubuh, di situasi pandemi ini kan itu berbahaya. Karena itu warga lebih baik di rumah saja, termasuk saat pergantian tahun nanti,” tutur Ali.

Data BPBD Kota Malang, sampai pertengahan Desember 2020 terjadi 170 bencana alam didominasi peristiwa pohon tumbang.

Untuk korban, ada 2 korban meninggal, 15 orang luka dan 56 orang mengungsi. Total kerugian material ditaksir mencapai lebih dari Rp2,8 miliar.

“Sepanjang tahun ini pohon tumbang mendominasi kejadian bencana di kota ini,” kata Ali.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya