Liputan6.com, Bandung - Pelaksana Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengakui beberapa hari lalu, kasus Covid-19 di wilayahnya terjadi penurunan sekitar 500-600 kasus. Namun, saat ini, terjadi kenaikan kembali di atas angka 1.000 kasus.
"Kemarin, masih terjadi penambahan kasus Covid-19 hingga 1.300. Memang sebelumnya pernah di angka 500 kasus tapi saat ini naik lagi di atas seribu," ucap Yana di Balai Kota Bandung, Jumat (4/3/2022).
Baca Juga
Karena itu, Yana mengimbau warga Bandung untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dan disiplin memakai masker agar tak terpapar Covid-19. Tak hanya itu, ia meminta masyarakat untuk mengurangi kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
Advertisement
"Sekarang kasus varian Omicron sudah pernah sampai 1.500-1.600, memang ada penurunan tapi masih di atas seribu. Mungkin karena belum puncaknya maka kami minta masyarakat berhati-hati, lakukan vaksin dosis ketiga sesuai regulasi yang ada dan terapkan prokes," katanya.
Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bandung, berdasarkan data pikobar.jabarprov.go.id pada Kamis (3/3/2022) pukul 17.00 WIB, mencapai 1.472. Total 22.942 orang menjalani perawatan atau isolasi di Kota Bandung atau total mencapai 78.578 kasus.
Sedangkan, kasus sembuh sebanyak 55.214 dan meninggal 422.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak Video Pilihan di Bandung
Tekan Mobilitas
Untuk menekan mobilitas masyarakat yang berpotensi menularkan Covid-19, Yana menyatakan pihaknya masih melakukan pembatasan yaitu berupa aturan ganjil genap di lima gerbang tol serta penutupan tiga ruas jalan.
"Ini masih kita lakukan pembatasan karena faktanya peningkatan kasus masih luar biasa tinggi. Padahal dulu saat varian Delta, jumlah kasus kita tidak terlalu tinggi, tidak pernah lebih dari 700 penambahan kasus per harinya," ucapnya.
Disinggung soal wacana mengubah status pandemi menjadi endemi Covid-19, Yana menyebut Pemkot Bandung bakal mengikuti kebijakan pemerintah pusat
Sebab vaksinasi Covid-19, sebagai salah satu indikator dapat beralihnya status pandemi menjadi endemi sudah dipenuhi Kota Bandung.
Di Kota Bandung, vaksinasi dosis pertama telah mencapai 112 persen dan dosis kedua telah mencapai 100 persen, dan dosis ketiga telah mencapai 15 persen.
"Kalau berdasarkan teori ini ya mungkin, tapi kami sampaikan kembali bahwa untuk sampai ke sana. Tentu kita butuh keputusan dari pemerintah pusat dan kajian dari para ahli," tuturnya.
“Kunci satu-satunya adalah prokes karena kalau sudah endemi, relaksasi apapun harus buka, aktivitas warga itu harus berjalan seperti sebelum pandemi. Prokes harus tetap dilakukan salah satunya masker karena penyebarannya bisa dihindari dengan memakai masker,” kata Yana menambahkan.
Advertisement
Titik Ganjil Genap
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian dan Ketertiban Transportasi (PDKT) Dinas Perhubungan Kota Bandung Asep Kuswara membenarkan ganjil genap tetap diberlakukan pada akhir pekan ini.
"Untuk pekan ini, ganjil genap masih diberlakukan di lima pintu gerbang tol di Kota Bandung," kata Asep.
Adapun kelima gerbang tol yang dimaksud yaitu Gerbang Tol (GT) Pasteur, GT Kopo, GT Pasir Koja, GT Buah Batu, dan GTl Moh. Toha.
Dengan adanya aturan ganjil genap, maka hanya kendaraan pribadi pelat nomor D saja yang bisa masuk. Selain itu ada beberapa kendaraan yang diperbolehkan seperti bepergian dinas atau kebutuhan khusus.
Adapun jadwal Ganjil-Genap dimulai Jumat hingga Minggu (4-6 Maret 2022). Untuk Jumat mulai 14.00-20.00 dan Sabtu-Minggu mulai 06.00-20.00 WIB.