Petani Gorontalo Bersyukur Mulai Turun Hujan, Begini Penjelasan BMKG

Dikatakan Ot, awal musim hujan di Gorontalo terbagi atas delapan daerah zona musim atau diartikan tiap daerah punya curah hujan yang serupa. Gorontalo Utara dan sebagian kecil Pohuwato bagian utara, diprediksi akan mengalami musim hujan pada awal November.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 14 Sep 2023, 13:00 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2023, 13:00 WIB
Ilustrasi hujan ringan hingga sedang (Istimewa)
Ilustrasi hujan ringan hingga sedang (Istimewa)

Liputan6.com, Gorontalo - Setelah beberapa bulan dilanda kemarau, Provinsi Gorontalo akhirnya diguyur hujan. Seperti halnya di wilayah Bone Bolango, hujan turun mulai, Rabu (13/09/2023) sore hingga pukul 01.00 Wita dini hari.

"Kami bersyukur, hujan turun semalaman, artinya kami sudah bisa bercocok tanam lagi," kata Ramdan Maku salah satu petani buah tomat di Gorontalo.

Menurut Ramdan, bahwa kebun miliknya sudah dibajak sejak sebelum musim kering. Berharap hujan turun, tetapi itu tak kunjung datang. Terpaksa, ia membiarkan lahan tersebut sembari menunggu hujan tiba.

"Kalau lahan saya itu sudah dibajak, tapi tiba-tiba musim kemarau. Sekarang sudah turun hujan lebat tinggal mempersiapkan bibit untuk ditanam," ujarnya.

Meski begitu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Gorontalo Ot Oral Sem Wilar menyampaikan puncak hujan tertinggi diprediksi akan terjadi pada bulan Januari.

Dikatakan Ot, awal musim hujan di Gorontalo terbagi atas delapan daerah zona musim atau diartikan tiap daerah punya curah hujan yang serupa. Gorontalo Utara dan sebagian kecil Pohuwato bagian utara, diprediksi akan mengalami musim hujan pada awal November.

"Untuk ke depannya, September masih puncak kemarau di Provinsi Gorontalo, dan kami prediksi curah hujan rendahnya masih sedikit. Antara 0 sampai 50ml. Bulan oktober naik sedikit, rata-rata 50-100 ml. November rata-rata 100-150 ml," kata Ot.

Selanjutnya Bone Bolango bagian utara, sebagian Kota Gorontalo bagian tengah, sebagian kecil Boalemo bagian barat laut, hingga bagian selatan Kabupaten Gorontalo, Kota Gorontalo, dan bone Bolango. Sementara musim kemarau paling lambat yaitu daerah bagian Tilamuta, dan Taluditi di posisi Desember satu.

"Kami prediksi bahwa sifat hujan yang terjadi tahun 2023-2024 yaitu ada di kondisi normal. Jadi walaupun perkembangannya agak lambat dari normalnya, tapi kami prediksi sifat hujan akan normal sepanjang 2023-2024," imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Penjabat Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya langsung mengambil langkah konkret. Dirinya mengecek ketersedian pasokan bahan pangan seperti gula dan beras kepada pihak Bulog.

"Khusus untuk list kecamatan dan desa yang dilanda oleh kekeringan, maka mungkin bisa menggunakan cadangan beras pemerintah. Nah, ini yang sudah menetapkan nanti bisa minta 100 ton, maksimal 100 ton di Bulog. Jadi, kabupaten/kota dulu yang dibagi untuk jaga-jaga musim hujan yang dikatakan BMKG, jangan-jangan nanti banjir lagi," ia menandaskan.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya