Liputan6.com, Jakarta - Tubuh masih terasa lelah dan lemas, meskipun telah tidur cukup lama, adalah pengalaman yang sering dialami oleh banyak orang. Fenomena ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks.
Tidur cukup sangat penting, tetapi kualitas tidur juga memiliki peran yang sama pentingnya. Jika tidur Anda terganggu oleh sleep apnea, insomnia, atau gangguan tidur lainnya, Anda mungkin tidak akan merasa segar setelah tidur yang panjang.
Oleh karena itu, penting untuk mencari solusi agar dapat meningkatkan kualitas tidur Anda. Kondisi stres dan kecemasan dapat membuat tubuh dalam keadaan fight or flight bahkan ketika Anda tidur.
Advertisement
Baca Juga
Ini berarti tubuh Anda tetap aktif meskipun Anda sedang beristirahat, yang bisa mengakibatkan perasaan lelah saat Anda bangun. Terkadang, pola tidur yang tidak konsisten dapat membuat Anda merasa lelah.
Tidur tidak teratur bisa mempengaruhi jam biologis dan membuat anda sulit untuk merasa segar dan bugar setelah tidur. Kebiasaan makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol atau kafein yang berlebihan dapat memengaruhi kualitas tidur dan membuat Anda tetap lelah.
Beberapa gangguan medis seperti anemia, diabetes, atau hipotiroidisme dapat menyebabkan kelelahan kronis bahkan setelah tidur yang cukup. Jika Anda merasa lelah secara terus-menerus, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk penilaian medis.
Kualitas Tidur
Tidur tidak hanya tentang lamanya tidur, tetapi juga tentang kualitasnya. Fase tidur mendalam sangat penting untuk pemulihan tubuh. Jika Anda terjaga terlalu sering selama fase ini, Anda mungkin tetap merasa lelah.
Terlalu banyak tidur juga dapat membuat Anda merasa lelah. Idealnya, dewasa sehat membutuhkan sekitar 7-9 jam tidur per malam. Tidur berlebihan dapat membuat Anda merasa kantuk dan lelah sepanjang hari.
Beberapa obat-obatan memiliki efek samping seperti mengantuk, yang dapat memengaruhi perasaan segar setelah tidur. Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda merasa obat yang Anda konsumsi dapat menjadi penyebabnya.
Penulis: Belvana Fasya Saad
Advertisement