Motif Cemburu, Guru Wanita di Lampung Tewas di Tangan Tunangan

Kesal karena tunangannya sering berkomunikasi dengan teman lelaki korban, seorang pemuda di Lampung tega menghabisi nyawa seorang guru di Kabupaten Mesuji, Lampung yang merupakan tunanngannya sendiri.

oleh Ardi Munthe diperbarui 04 Mar 2024, 00:00 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2024, 00:00 WIB
Tampang pelaku pembunuh guru di Mesuji, Lampung. Foto : (Polres Mesuji)
Tampang pelaku pembunuh guru di Mesuji, Lampung. Foto : (Polres Mesuji)

Liputan6.com, Lampung - Terduga pelaku pembunuhan seorang guru SD Negeri 8 Desa Bujung Buring Baru, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, Lampung telah tertangkap kurang dari 24 jam usai kejadian.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Mesuji, AKBP Ade Hermanto mengatakan, tersangka pembunuh guru wanita berinisial RA berusia 25 tahun itu, bernama Andre Armanda, warga Kecamatan Tanjungraya, Mesuji. 

Pemuda berusia 22 tahun ini merupakan kekasih korban yang akan melangsungkan pernikahan dengan RA pada April 2024.

Hal itu terungkap dari motif tersangka melakukan pembunuhan. Menurut Kapolres, tersangka membunuh RA karena cemburu dengan teman lelaki korban. 

"Selain itu, pelaku kesal dan malu karena tanggal pernikahan yang sebelumnya telah disepakati, diubah secara sepihak oleh RA," kata AKBP Ade Hermanto, Sabtu (2/3/2024). 

Kapolres menyebutkan, barang bukti yang disita polisi antara lain satu helai sweater berwarna hitam tanpa merek milik tersangka yang terdapat bercak darah; sarung tangan yang terdapat bercak darah; sebilah buah pisau dengan gagang berwarna biru. 

"Tersangka dikenai Pasal 340 Subsider 338 KUHPidana, dalam tindak pidana pembunuhan berencana. Saat ini Tim Inafis Polres Mesuji membawa jenazah korban di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Lampung untuk dilakukan autopsi," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang guru wanita berusia 25 tahun di Kabupaten Mesuji, Lampung ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamarnya, Kamis (29/2/2024). 

Guru berinisial RA tersebut merupakan warga Muara Tenang Timur, Kecamatan Tanjung Raya, ditemukan meninggal dengan luka bekas senjata tajam di lehernya.

RA pertama kali ditemukan rekannya sesama aparatur sipil negara (ASN) dengan status pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau P3K bernama Munawaroh.

Munawaroh melihat RA sudah tergeletak bersimbah darah di kamar, rumah dinas sekolah di Desa Bujung Buring Baru, Kecamatan Tanjung Raya, sekitar pukul 18.00 WIB. 

 

Simak Video Pilihan Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya