Nasib Tragis Gadis 17 Tahun di Pringsewu, Diperkosa 2 Pemuda Kini Hamil 4 Bulan

Liputan6.com, Pringsewu - Tim Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Pringsewu membekuk dua pria berinisial MH, 20 tahun dan PE, 15 tahun, warga Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Lampung. 

Kedua pria itu ditangkap setelah diduga memperkosa seorang gadis berinisial EL, 17 tahun, asal Kecamatan Ambarawa hingga akhirnya hamil empat bulan.

Kapolres Pringsewu, AKBP M. Yunnus Saputra mengatakan bahwa kedua tersangka ditangkap setelah keluarga korban melaporkan kasus yang menimpa EL.

"MH yang bekerja sebagai buruh diringkus polisi di tempatnya bekerja di Pekon Gumukrejo pada Kamis sore (27/2/2025) sekira pukul 17.00 WIB, sedangkan PE yang masih berstatus pelajar SMA dijemput di rumahnya, pada hari yang sama," kata AKBP M. Yunnus, Sabtu (1/3/2025).

Menurutnya, keluarga korban melapor ke polisi setelah mengetahui remaja itu telah berbadan dua.

Bahkan usia kehamilan korban itu memasuki empat bulan. Kepada polisi, kedua tersangka mengakui menyetubuhi korban di sebuah kamar kos di Kelurahan Pringsewu Barat, pada awal September 2024 lalu.

Simak Video Pilihan Ini:

"Kejadian itu baru diketahui pada pertengahan Februari 2025. Saat itu, ibu korban curiga, karena anaknya kerap mengeluh mual dan sakit dibagian perut dan setelah dibelikan obat ternyata tidak kunjung sembuh," ungkapnya. 

Kemudian, orang tua korban berinisiatif membawa EL ke bidan desa dan dokter kandungan untuk mengetahui sakit apa yang menimpanya.

"Diketahui dari hasil pemeriksaan tersebut korban dinyatakan hamil dengan usia kandungan empat bulan," bebernya.

Dia menyampaikan, kini pihaknya masih mendalami keterangan kedua tersangka untuk kepentingan penyidikan. 

Keduanya disangkakan telah melanggar UU No 17 tahun 2016 tentang perlindungan anak dan UU No 12 tahun 2022 tentang tindak pidana kekerasan seksual. 

“Karena salah satu pelaku masih berstatus anak di bawah umur maka dalam proses penyidikannya tetap mengacu pada undang-undang nomor 11 tahu 2012 tentang sistem peradilan pidana anak,” pungkasnya.