Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada perdagangan saham awal pekan ini. Laju IHSG tersebut mengikuti bursa saham Asia naik terbatas.
Pada pra perdagangan saham Senin (14/9/2015), IHSG menguat 17,72 poin (0,41 persen) ke level 4.378,19. Seluruh indeks saham acuan menguat di awal sesi.
Baca Juga
Saat pembukaan IHSG pukul 09.01 WIB, IHSG mendaki 20,31 poin (0,47 persen) ke level 4.380,78. Indeks saham LQ45 menguat 0,68 persen ke level 741,51.
Advertisement
Ada sebanyak 87 menghijau sehingga mengangkat IHSG. Sedangkan 19 saham melemah. Sementara itu, 53 saham diam di tempat.Di awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.385,76 dan terendah 4.368,21.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.161 kali dengan volume perdagangan saham 147,65 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 152,81 miliar. Seluruh sektor saham pun kompak menghijau pada pagi ini. Sektor saham barang konsumsi naik 1,16 persen, diikuti sektor saham manufaktur mendaki 0,86 persen, dan sektor saham perkebunan mendaki 0,73 persen. Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 3 miliar.
Hal itu diikuti aksi pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 3 miliar. Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham MDLN naik 2,39 persen ke level Rp 385, saham SMRA mendaki 2,32 persen ke level Rp 1.325 per saham, dan saham ADHI menanjak 1,87 persen ke level Rp 2.175 per saham.
Saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham INDX melemah 7,41 persen ke level Rp 225 per saham, saham SSTM tergelincir 5,17 persen ke level Rp 55, saham SMGR melemah 1,7 persen ke level Rp 10.125 per saham, dan saham MBSS turun 2,11 persen ke level Rp 417 per saham.
Analis PT First Asia Capital David Sutyanto mengatakan pergerakan IHSG diperkirakan masih berfluktuasi mengantisipasi pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve pada pekan ini.
Sentimen pasar masih akan terfokus pada isu global dan kawasan terutama menyangkut perkembangan ekonomi China dan kenaikan tingkat bunga di AS.Sedangkan dari domestik, akan dipengaruhi pergerakan rupiah atas dolar AS. Ekonomi China masih menghadapi tantangan perlambatan pertumbuhan sebagaimana terlihat dari lemahnya data-data ekonomi China."IHSG akan bergerak di level support 4.335 dan resistance 4.390 dengan peluang naik terbatas," kata David. (Ahm/Igw)