Laporan Keuangan Emiten Jadi Pendorong Kenaikan IHSG

Laporan keuangan emiten pada kuartal I 2016 menjadi sentimen utama pergerakan IHSG pada Selasa pekan ini.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 26 Apr 2016, 06:55 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2016, 06:55 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Pengunjung melintas di dekat monitor perkembangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka melemah sebesar 12,76 poin. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Selasa (26/4/2015).

Analis PT Asjaya Indosurya ‎Securities Willaim Surya Wijaya mengatakan, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh laporan keuangan emiten pada kuartal I 2016. "Hari ini IHSG berpotensi mengalami kenaikan," kata dia dalam ulasannya.

Dia mengatakan, pergerakan IHSG dalam jangka menengah masih berpotensi terus mengalami kenaikan. Namun, untuk jangka pendek IHSG cenderung mendatar.

"Untuk jangka pendek masih berada dalam kategori sideways sembari menunggu konfirmasi berubah ke arah up trend," lanjut dia.

 

Dia memperkirakan IHSG bergerak pada support 4.856 dan resistance 4.927 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG bakal variasi dengan kecenderungan menguat. IHSG bakal bergerak pada support 4.850 dan resistance 4.910.

Dia menerangkan pada perdagangan saham kemarin IHSG melemah 35,87 poin ke level 4.878. Dia bilang, tekanan IHSG disebabkan oleh aksi ambil untung investor.

"Sektor infrastruktur berbalik di mana saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk menjadi yang terbanyak dibeli investor asing di saat investor mulai melakukan aksi ambil untung di sektor yang mengalami penguatan pada pekan lalu," ujar dia.

Pelemahan IHSG juga sejalan dengan bursa saham Asia yang tertekan sejak awal perdagangan. Bursa Asia tertekan karena harga minyak dunia tertekan.

Wiliam merekomendasikan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PTPP), PT PP Properti Tbk (PPRO) untuk dicermati pelaku pasar. (Amd/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya