Liputan6.com, Jakarta Wall Street atau bursa saham AS cenderung melemah pada penutupan perdagangan Kamis (13/10/2015). Salah satu penyebabnya adalah laporan perdagangan China yang tidak menggembirakan.
Dow Jones Industrial Average ditutup sedikit berubah kemarin, membaik dari penurunan 184 poin menyusul lemahnya data perdagangan China.
Baca Juga
Data resmi menunjukkan bahwa ekspor China jatuh 10 persen year on year pada bulan lalu, mempengaruhi permintaan global.
Advertisement
Saham di dunia kemudian jatuh dan logam dasar seperti tembaga pun anjlok. Karena investor beralih ke investasi aman seperti emas, surat utang AS dan saham utilitas.
Dow Jones Industrial turun 45 poin atau 0,3 persen ke level 18.099. Saham cenderung melemah pada perdagangan sore hari. Saham energi dan material mengalami penurunan paling besar di Amerika ditopang ketakutan bahwa China bisa mengurangi permintaan energi dan bahan mentah.
S&P 500 material turun 0,5 persen sementara saham energi turun 0,7 persen. S&P 500 turun 0,3 persen dan Nasdaq Composite juga mengalami pelemahan 0,5 persen.
"Peralmabatan CHina telah membuat khawatir banyak orang," ujar Justin Wiggs, managing director di Stifel Nicolaus dilansir dari Wall Street Journal.
Â