Inflasi Oktober Capai 0,14 Persen, IHSG Naik Tipis

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 4,8 poin ke level 5.427,41 pada penutupan sesi pertama.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Nov 2016, 12:39 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2016, 12:39 WIB
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 4,8 poin ke level 5.427,41 pada penutupan sesi pertama.
Pengunjung melintasi layar di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/6). Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan Senin (27/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis pada penutupan sesi pertama perdagangan saham awal pekan ini. Kenaikan IHSG ini di tengah rilis inflasi Oktober 2016 sebesar 0,14 persen.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Selasa (1/11/2016), IHSG naik tipis 4,8 poin atau 0,09 persen ke level 5.427,41. Indeks saham LQ45 menguat 0,15 persen ke level 928,46. Indeks saham acuan pun bervariasi.

Ada 134 saham menguat sehingga mendorong penguatan IHSG. Sedangkan 137 saham melemah sehingga menahan pelemahan IHSG. 102 saham lainnya diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 168.324 kali dengan volume perdagangan saham 5,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 2,8 triliun.

Pada penutupan sesi pertama, IHSG sempat sentuh level tertinggi 5.439,02 dan terendah 5.423,71. Investor asing pun melakukan aksi jual sekitar Rp 108 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.035.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham perkebunan turun 1,09 persen, dan mencatatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan melemah 0,59 persen, sektor saham konstruksi turun 0,56 persen, dan sektor saham infrastruktur tergelincir 0,20 persen. Sektor saham tambang naik 0,89 persen, dan membukukan penguatan terbesar.

Saham-saham yang menguat antara lain saham OKAS naik 9,26 persen ke level Rp 59 per saham, saham INAF mendaki 8,98 persen ke level Rp 2.790 per sahanm, dan saham DNAR mendaki 7,95 persen ke level Rp 163 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham BBHI turun 8,33 persen ke level Rp 77 per saham, saham DPUM tergelincir 7 persen ke level Rp 930 per saham, dan saham IBST susut 6,98 persen ke level Rp 2.000 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,19 persen ke level 23.205, indeks saham Shanghai mendaki 0,47 persen ke level 3.115,60, dan indeks saham Singapura menanjak 0,42 persen ke level 2.826.

Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi turun 0,26 persen ke level 2.002, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,10 persen ke level 17.407, dan indeks saham Taiwan tergelincir 0,19 persen ke level 9.272.

Seperti diketahui, kenaikan IHSG ini di tengah pengumuman rilis inflasi pada Oktober 2016. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia mencatatkan inflasi sebesar 0,14 persen pada Oktober 2016. Adapun tingkat inflasi untuk tahun kalender (Januari-Oktober) mencapai 2,11 persen.

Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan, tingkat inflasi dari tahun ke tahun (Oktober 2016 terhadap Oktober 2015) sebesar  3,31 persen.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya