BEI Angkat Bicara soal Isu Pembagian Sari Roti Saat 2 Desember

Manajemen PT Nippon Indosari Corpindo Tbk menegaskan tidak terlibat dalam kegiatan politik.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 07 Des 2016, 15:00 WIB
Diterbitkan 07 Des 2016, 15:00 WIB
20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta mengikuti cara berinvestasi Mandiri Skuritas di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Mandiri Sekuritas terus mendorong pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tak akan meminta penjelasan pada manajemen PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) atau produsen Sari Roti terkait isu pembagian roti gratis pada aksi damai 2 Desember 2016. Menurut BEI, hal tersebut bukanlah suatu masalah.

"(Bursa minta penjelasan?) Enggak-lah, enggak ganggu, enggak ada masalah," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di gedung BEI Jakarta, Rabu (7/12/2016).

Dia menambahkan, BEI juga tak mempertanyakan isu tersebut kepada manajemen ROTI. " Ya tidak apa-apa, sekarang boleh dong, boleh bagi-bagi rezeki," ujar dia.

Manajemen PT Nippon Indosari Corpindo Tbk sendiri telah membantah membagikan Sari Roti secara gratis oleh penjual roti keliling (hawker tricyle) pada aksi damai 2 Desember 2016.

Mengutip laman website perseroan, ROTI senantiasa berkomitmen menjaga nasionalisme, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika dengan senantiasa berusaha untuk menjaga perusahaan kebanggaan Indonesia.

"Dengan tidak mengurangi apresiasi kami atas aksi super damai kemarin, dengan ini kami sampaikan bahwa PT Nippon Indosari Corpindo Tbk tidak terlibat dalam semua kegiatan politik. Kemunculan informasi mengenai pembagian produk Sari Roti secara gratis oleh penjual roti keliling merupakan kejadian yang berada di luar kebijakan dan tanpa seizin PT Nippon Indosari Corpindo Tbk," tulis manajemen ROTI.

Manajemen menyampaikan kalau produk Sari Roti tersebut adalah produk yang dibeli oleh seorang konsumen melalui salah satu agen yang berlokasi di Jakarta. Pihak pembeli meminta agar produk tersebut dapat diantarkan ke area pintu masuk Monas dan dipasangkan tulisan "gratis" tanpa pengetahuan dan perizinan dari pihak ROTI.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya