Indeks Saham Jepang Cetak Penguatan Terbesar di Bursa Asia

Rilis data ekonomi Amerika Serikat menguat telah mendorong penguatan bursa Asia pada perdagangan Rabu pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Jan 2017, 08:40 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2017, 08:40 WIB

Liputan6.com, Jakarta Bursa Asia menguat didorong rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS). Selain itu, bursa Asia kembali bergairah seiring bursa saham di Asia kembali buka usai libur.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik naik 0,7 persen pada pukul 09.11 waktu Tokyo. Indeks saham Selandia Baru menguat 0,8 persen. Indeks saham Australia dan Korea Selatan Kospi sedikit berubah. Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei naik 1,1 persen, dan memimpin penguatan di bursa Asia.

Ada pun rilis data ekonomi AS seperti data manufaktur lebih baik dari yang diharapkan. Hal ini juga yang mendorong bursa saham AS dan dolar AS.

Akan tetapi, pasar juga mencerna pernyataan dari pejabat AS Lawrence Summers yang memperingatkan kebijakan presiden terpilih AS Donald Trump dapat mempengaruhi ekonomi AS. Selain itu, analis grup Eurasia menyatakan kalau Donald Trump dapat menciptakan ketidakstabilan global yang belum terlihat sejak perang dunia II.

"Pasar saham bergerak reli, dan berharap kepada fiskal. Pasar juga memperhatikan bagaimana kebijakan presiden Donald Trump selanjutnya. Kelihatan ada kekecewaan risiko fiskal. Adanya kekecewaan dapat membuat pasar saham berisiko turun," ujar Paul Eitelman, Analis Russell Investments Ltd seperti dikutip dari laman Bloomberg, Rabu (4/1/2016).

Sedangkan di pasar uang, indeks dolar AS naik 0,5 persen, dan sentuh level tertinggi sejak Desember 2002. Yen diperdagangkan di 11,76 per dolar AS. Sedangkan mata uang Korea Selatan Won tergelincir 0,3 persen. Harga minyak naik 0,6 persen. Sedangkan harga emas turun 0,2 persen usai naik 1 persen di New York.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya