Harga Emas Naik Tersengat Data Ekonomi AS

Harga emas menguat mendapatkan sentimen positif dari wall street dan dolar AS.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Jan 2017, 06:45 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2017, 06:45 WIB

Liputan6.com, New York - Harga emas menguat saat mengawali perdagangan 2017. Harga emas bahkan sentuh level tertinggi sejak pertengahan Desember seiring penguatan bursa saham global dan dolar Amerika Serikat (AS).

Harga emas untuk pengiriman Februari naik 0,9 persen ke level US$ 1.162 per ounce. Harga emas tersebut menguat ke level tertinggi sejak 14 Desember. Indeks dolar AS yang menguat ke level 103,80 telah mendorong harga emas menguat.

"Ada realokasi modal sekarang. Saya yakin modal itu mendorong harga emas. Namun melihat chart harga emas belum sentuh level tertinggi pekan lalu di kisaran US$ 1.164. Dalam jangka pendek harga emas masih dipengaruhi penguatan dolar AS sekitar 2-3 persen dalam jangka panjang," ujar Tyler Richey, co-editor The 7:00 Report, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Rabu (4/1/2017).

Ada pun penguatan bursa saham AS juga mendorong harga emas naik meski terbatas. Data ekonomi AS positif seperti indeks US ISM dan belanja konstruksi telah memberi tenaga untuk dolar AS dan wall street.

Julian Philips, Pendiri GoldForecaster.com menuturkan, kebijakan moneter dan mata uang akan cenderung pengaruhi harga emas pada 2017.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya