Wall Street Naik Imbas Rencana Donald Trump Pangkas Pajak

Rencana presiden AS Donald Trump yang akan pangkas pajak korporasi dan pernyataan pimpinan the Fed Janet Yellen berdampak ke wall street.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Feb 2017, 05:00 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2017, 05:00 WIB
Wall street
Wall street

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bergerak menguat hingga mencapai rekor tertinggi termasuk indeks saham S&P 500. Penguatan wall street didorong data ekonomi dan optimisme pelaku pasar terhadap rencana presiden AS Donald Trump untuk pangkas pajak korporasi.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones menguat 106,76 poin atau 0,52 persen ke level 20.611,17. Indeks saham S&P 500 mendaki 11,6 poin atau 0,50 persen ke level 2.349,18. Indeks saham Nasdaq menanjak 36,87 poin atau 0,64 persen ke level 5.819,44.

Sejumlah sentimen mempengaruhi laju bursa saham AS. Penjualan ritel dan harga pada awal tahun lebih besar kenaikannya dari yang diharapkan. Ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi solid didukung dari penguatan kinerja kuartal IV perusahaan.

Selain itu, dalam pertemuan dengan pimpinan perusahaan ritel AS, Trump menyatakan akan mendorong pajak rendah dan menyederhanakan kode pajak. Ini sesuai dengan apa yang disampaikannya pada kampanye.

Optimisme pajak rendah dan pemangkasan aturan korporasi akan mendorong ekonomi. Ini juga berdampak terhadap tiga indeks saham utama di bursa AS. Bahkan indeks saham S&P 500 terus mencatat rekor, meski ada sejumlah investor yang khawatir terhadap rencana Trump yang tidak sediakan detil yang substansial.

Pernyataan pimpinan bank sentral AS atau the Federal Reserve Janet Yellen juga berdampak positif ke pasar. Ia menyatakan, bank sentral AS berada di jalur tepat untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan berikutnya.

"Setahun lalu, jika Janet Yellen memberikan pernyataan pasar akan bereaksi negatif lantaran fundamental masih kurang kuat. Sekarang, jika suku bunga the Fed naik maka tidak akan guncang dunia karena pelaku pasar lebih percaya diri terhadap fundamental," ujar Brad McMillan, CIO Commonwealth Financial Network seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (16/2/2017).

Sektor saham keuangan akan mendapatkan keuntungan dari suku bunga the Fed. Sektor saham keuangan naik 0,85 persen. Sementara itu, sektor saham utilitas dan properti masing-masing merosot 0,45 persen dan 0,16 persen. Sektor saham perawatan kesehatan mencatatkan kenaikan tertinggi dengan naik 1,17 persen.
Saham P&G naik 3,7 persen ke level US$ 91,10. Kenaikan saham tersebut mendorong saham Dow Jones dan S&P 500.

Selain itu, saham Southwest, United Continental, American Airlines, dan Delta masing-masing naik 2-4 persen usai Warren Buffett's Berkshire Hathaway dilaporkan naikkan investasi menjadi US$ 2,1 miliar. Volume perdagangan saham tercatat 7 miliar saham di wall street. Angka ini di atas rata-rata harian sekitar 6,8 miliar saham.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya