Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang naik tetapi terbatas pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Aksi beli investor asing akan menjadi penopang penguatan IHSG.
Analis PT Semesta Indovest Aditya Perdana menilai, investor asing masih akan kuat membeli saham. Ini akan jadi katalis positif untuk IHSG. Pelaku pasar juga mencermati hasil laporan keuangan kuartal II 2017. Selain itu, Bank Indonesia (BI) juga mencatat pencapaian inflasi cukup baik sehingga akhir tahun bisa mencapai target empat persen plus minus satu persen. Pada Juni 2017, inflasi tercatat 0,69 persen.
Baca Juga
Sedangkan dari eksternal, menurut Aditya, belum ada sentimen terlalu mendominasi. Oleh karena itu, meski dibayangi sentimen positif dari internal, Aditya menuturkan, IHSG akan naik terbatas.
Advertisement
"IHSG akan bergerak di kisaran 5.850-5.970," ujar Aditya saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (4/7/2017).
Sementara itu, analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, IHSGÂ masih akan melanjutkan kenaikan pada Selasa pekan ini. Itu ditunjang dari aliran dana investor asing. Ditambah fundamental ekonomi Indonesia yang terjaga. Ini tecermin dari rilis inflasi Juni tercatat 0,69 persen, meski di atas harapan pelaku pasar tetapi masih terkendali.
"IHSG akan bergerak di kisaran 5.821-5.945," kata William.
Untuk rekomendasi saham, William memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar saham, antara lain saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT PP Tbk (PTPP).
Sedangkan Aditya memilih saham PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Pada penutupan perdagangan saham, Senin 3 Juli 2017, IHSG naik 80,52 poin atau 1,36 persen ke level 5.910,23. Level tersebut tertinggi sepanjang sejarah pasar saham Indonesia. Indeks saham LQ45 menguat 2,03 persen ke level 997,51.
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â
Â