Investor Asing Beli Saham, IHSG Bergerak di 2 Zona pada Awal Sesi

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 7,25 poin ke level 5.817 pada awal sesi perdagangan saham Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Jul 2017, 09:21 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2017, 09:21 WIB
20161114-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Pekerja tengah memantau pergerakan saham di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11). Laju IHSG melemah 2,6 persen atau sekitar 137,71 poin ke level 5.094,25 pada penutupan sesi pertama perdagangan saham Senin (14/11/2016). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi di awal sesi perdagangan. Ini mengikuti bursa saham global yang bergerak tipis.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (6/7/2017), IHSG turun tipis 7,25 poin atau 0,12 persen ke level 5.817,79. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG melemah 1,11 poin atau 0,02 persen ke level 5.824.

Ada sebanyak 105 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. Sedangkan 56 saham melemah dan 70 saham diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.837,12 dan terendah 5.817,39. Total frekuensi perdagangan saham 15.563 kali dengan volume perdagangan 377,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 291 miliar.

Investor asing melakukan aksi beli Rp 1,22 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.364.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri dasar turun 0,27 persen. Sektor saham infrastruktur naik 0,92 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham tambang menguat 0,60 persen dan sektor saham perdagangan mendaki 0,39 persen.

Saham-saham yang cetak top gainers antara lain saham MABA naik 25 persen ke level Rp 500 per saham, saham MPOW melonjak 24,71 persen ke level Rp 424 per saham, dan saham WICO mendaki 17,71 persen ke level Rp 412 per saham.

Saham-saham yang jadi top losers antara lain saham CTTH turun 11,76 persen ke level Rp 75 per saham, saham SIMA merosot 10,27 persen ke level Rp 498 per saham, dan saham INAI tergelincir 6,47 persen ke level Rp 650 per saham.

Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,01 persen ke level 25.517, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 0,14 persen ke level 2.385, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,25 persen ke level 20.030.

Kemudian indeks saham Shanghai turun 0,07 persen ke level 3.204, indeks saham Singapura susut 0,15 persen ke level 3.243, dan indeks saham Taiwan melemah 0,54 persen ke level 10.348.

Dalam riset PT Bank DBS Indonesia, IHSG melemah 0,69 persen pada perdagangan saham kemarin usai cetak rekor tertinggi. Investor asing mencatatkan aksi jual Rp 442 miliar di seluruh pasar. Adapun rupiah cenderung melemah beberapa hari ini, menurut Gubernur BI Agus Martowardojo menuturkan karena risiko geopolitik di Korea Utara dan pelemahan harga komoditas minyak kelapa sawit dan batu bara. Namun volatilitas rupiah masih sangat terkendali.

Sebelumnya laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang naik pada perdagangan saham Kamis pekan ini. IHSG naik usai alami penurunan selama dua hari berturut-turut.

Analis PT Semesta Indovest Aditya Perdana mengatakan, IHSG dapat menguat usai alami pelemahan dalam dua hari. Investor merealisasikan keuntungan di pasar saham menekan laju IHSG. Aksi jual investor asing sekitar Rp 1,6 triliun dalam dua hari. Oleh karena itu, Aditya menilai gerak IHSG akan sideways hingga akhirnya kembali menguat. Tren ini dinilai juga telah terjadi pada Mei dan Juni.

"IHSG bisa rebound. IHSG sudah naik cukup tinggi istirahat dulu. Fenomena ini terjadi pada Mei dan Juni. IHSG sempat naik 2,6 persen dalam satu hari. Ini IHSG sudah tembus 5.900. Kemungkinan akan sideways," kata Aditya saat dihubungi Liputan6.com, Kamis pekan ini.

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

 

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya