IHSG Bergerak di 2 Zona pada Awal Perdagangan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 0,77 poin ke level 5.831 pada pra pembukaan perdagangan Senin pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Jul 2017, 09:15 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2017, 09:15 WIB
Ilustrasi laju IHSG
Karyawan memerhatikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung bervariasi di awal pekan ini. Investor asing pun masih melanjutkan aksi jual.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (17/7/2017), IHSG turun tipis 0,77 poin atau 0,01 persen ke level 5.831,02. Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, IHSG naik tipis 0,99 poin atau 0,02 persen ke level 5.832. Indeks saham LQ45 turun 0,08 persen ke level 977,32. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Ada sebanyak 95 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 46 saham melemah dan 109 saham lainnya diam di tempat. Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.834,96 dan terendah 5.829,38.

Transaksi perdagangan saham sekitar 10.938 kali dengan volume perdagangan saham 455,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 189,2 miliar. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham tambang naik 0,35 persen, dan memimpin penguatan terbesar. Disusul sektor saham pertanian mendaki 0,22 persen dan sektor saham konstruksi menguat 0,16 persen.

Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 5,06 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat melemah di kisaran Rp 13.307.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain saham SQMI naik 15,38 persen ke level Rp 600 per saham, saham BIMA melonjak 11,11 persen ke level Rp 90 per saham, dan saham OKAS mendaki 11,11 persen ke level Rp 80 per saham.

Saham-saham yang mencatatkan pelemahan terbesar antara lain saham DGIK turun 14 persen ke level Rp 87 per saham, saham GSMF merosot 5,93 persen ke level Rp 111 per saham, dan saham NELY tergelincir 5 persen ke level Rp 133 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,41 persen ke level 26.498, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,35 persen ke level 2.423, indeks saham Singapura menanjak 0,22 persen ke level 3.294 dan indeks saham Taiwan menguat 0,28 persen ke level 10.474, dan indeks saham Shanghai tergelincir 1,18 persen ke level 3.184.

Dalam laporan PT Bank DBS Indonesia, IHSG naik tipis 0,03 persen pada Jumat pekan lalu. Investor asing mencatatkan aksi jual Rp 975 miliar di seluruh pasar. Indonesia akan merilis data neraca perdagangan diprediksi surplus US$ 744 juta.

Sebelumnya gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat di awal pekan ini. Rilis data ekonomi, yakni neraca perdagangan, akan mempengaruhi laju IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih berpotensi menguat cukup besar. Ini ditunjang dari fundamental ekonomi yang cukup baik dan terjaga. Rilis data ekonomi neraca perdagangan yang diperkirakan surplus, menurut William dapat menjadi sentimen positif untuk IHSG.

"IHSG akan bergerak di kisaran 5.765-5.876. IHSG berpotensi menguat hari ini," ujar William dalam ulasannya, Senin 17 Juli 2017.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya