Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Namun, investor asing masih melakukan aksi jual.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (13/7/2017), IHSG naik 10,91 poin atau 0,19 persen ke level 5.830,04. Indeks saham LQ45 mendaki 0,20 persen ke level 978,17. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.
Ada sebanyak 161 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 161 saham melemah. 122 saham diam di tempat.
Advertisement
Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.843,17 dan terendah 5.809,40. Total frekuensi perdagangan saham tercatat 260.931 kali dengan volume perdagangan saham 5,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,5 triliun.
Baca Juga
Investor asing melakukan aksi jual Rp 813,76 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran 13.341.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham infrastruktur melemah 0,47 persen. Sektor saham industri dasar menguat 0,46 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan mendaki 0,41 persen dan sektor saham tambang naik 0,30 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham CKRA menguat 33,82 persen ke level Rp 91 per saham, saham SAFE melonjak 24,12 persen ke level Rp 422 per saham, dan saham JAWA mendaki 22,11 persen ke level Rp 232 per saham.
Saham-saham yang catatkan top losers antara lain saham IBST merosot 20,23 persen ke level Rp 1.755 per saham, saham SQMI melemah 15,79 persen ke level Rp 480 per saham, dan saham BINA turun 15 persen ke level Rp 1.020 per saham.
Bursa Asia pun kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,16 persen ke level 26.346, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,74 persen ke level 2.409, indeks saham Jepang Nikkei naik 0,01 persen ke level 20.099.
Selain itu, indeks saham Shanghai naik 0,64 persen ke level 3.218. Indeks saham Singapura menanjak 0,83 persen ke level 3.235, dan indeks saham Taiwan mendaki 0,38 persen ke level 10.460.
Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, saat ini belum ada sentimen yang terlalu pengaruhi IHSG. Selain itu, transaksi saham tidak terlalu bergairah pun berdampak ke IHSG. Reza menambahkan, dari sentimen eksternal, penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS) juga dimanfaatkan pelaku pasar untuk aksi ambil untung.
"Belum ada sentimen baru yang buat IHSG konfirm naik. Sebelumnya juga rupiah sempat melemah," ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: