Tekanan Jual Bikin IHSG Dibuka Melemah ke 5.825,37

Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 22 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat melemah di kisaran Rp 13.308.

oleh Arthur Gideon diperbarui 18 Jul 2017, 09:15 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2017, 09:15 WIB
Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 22 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat melemah di kisaran Rp 13.308.
Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 22 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat melemah di kisaran Rp 13.308.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Investor masih berhati-hati dalam bertransaksi pada hari ini. 

Pada prapembukaan perdagangan saham, Selasa (18/7/2017), IHSG turun 16,34 poin atau 0,28 persen ke level 5.824,93. Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, IHSG masih tertekan 14,40 poin atau 0,25 persen ke level 5.825,37. Indeks saham LQ45 turun 0,38 persen ke level 976,45. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Ada sebanyak 55 saham menguat, tetapi tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 45 saham melemah dan 88 saham lainnya diam di tempat. Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.831,69 dan terendah 5.823,19.

Transaksi perdagangan saham cukup rendah, yaitu sekitar 5.906 kali dengan volume perdagangan saham 98,5 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 129 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah. Sektor saham keuangan turun 0,56 persen dan memimpin pelemahan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi anjlok 0,40 persen dan sektor saham manufaktur turun 0,23 persen.

Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 22 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat melemah di kisaran Rp 13.308.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar, antara lain saham JKSW naik 13,86 persen ke level Rp 115 per saham, saham DGIK melonjak 8,76 persen ke level Rp 8,57 per saham, dan saham INCI mendaki 6,74 persen ke level Rp 380 per saham.

Saham-saham yang mencatatkan pelemahan terbesar antara lain saham ERTX turun 7,28 persen ke level Rp 191 per saham, saham PRAS merosot 5,66 persen ke level Rp 200 per saham, dan saham INAI tergelincir 4,76 persen ke level Rp 600 per saham.

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menjelaskan, IHSG memang rawan tekanan pada perdagangan saham Selasa ini. Pelaku pasar masih berhati-hati dalam mengakumulasi saham.

"Peluang kenaikan akan kembali diuji ketahanannya. Kami harapkan penguatan dapat kembali terjadi untuk menjaga posisi IHSG untuk mencegah pembalikan melemah pada IHSG," kata dia.

Reza memperkirakan IHSG berada pada support 5.829,93-5.818,59. Kemudian resistance pada level 5.846,95-5.852,62.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya