Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua zona merah pada awal pekan ini. Sektor saham pertambangan menjadi pendorong pada awal perdagangan pekan ini.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (21/8/2017), IHSG melemah tipis 0,42 poin atau 0,01 persen ke level 5.893,4.
Pasar kemudian berbalik arah menghijau pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG menguat tipis 6,69 poin atau 0,11 persen ke level 5.900,53. Indeks saham LQ45 menguat 0,05 persen ke level 982,4.
Advertisement
Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Ada 90 saham menguat sehingga mengangkat IHSG, sedangkan 23 saham melemah dan 126 saham diam di tempat.
Baca Juga
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.901,58 dan terendah 5.893,41. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 3.501 kali dengan volume perdagangan 69,9 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 71,1 miliar.
Investor asing melakukan aksi beli Rp 10,2 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.348.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham pertambangan naik 0,77 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan naik 0,33 persen dan sektor saham pertanian menguat 0,14 persen.
Saham-saham yang mencatatkan top gainers antara lain saham ALKA naik 11,84 persen ke level Rp 340 per saham, saham WAPO melonjak 10,89 persen ke level Rp 112 per saham, dan saham MLPT menanjak 9,91 persen ke level Rp 222 per saham.
Saham-saham yang membukukan top losers antara lain saham LPGI turun 4,76 persen ke level Rp 50000 per saham, saham INCI merosot 4,62 persen ke level Rp 372 per saham, dan saham DGIK susut 4,35 persen ke level Rp 66 per saham.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, laju IHSG berpeluang konsolidasi. Ini didorong dari aliran dana investor asing yang belum banyak masuk ke pasar saham Indonesia. Selain itu, minim sentimen di pasar juga membayangi laju IHSG.
"IHSG berusaha untuk kembali mencetak rekor tertingginya di tengah aliran dana investor asing yang belum kunjung kembali masuk secara signifikan, Ini menjadi salah satu faktor yang membuat IHSG masih masuk fase konsolidasi," ujar dia.
William menilai, potensi kenaikan IHSG masih ada dengan catatan tidak dijebolnya level support IHSG. Selain itu sambil menanti aliran dana investor asing masuk ke pasar saham Indonesia.
"IHSG akan bergerak di kisaran 5.806-5.945," ujar William dalam ulasannya.
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: