IHSG Berpeluang Menghijau, Cermati Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.797-5.882 pada Selasa pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Sep 2017, 07:15 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2017, 07:15 WIB
20161125- Sesi Siang IHSG Naik 5 Persen-JAkarta-Angga Yuniar
Ilustrasi laju IHSG

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang naik pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Penguatan IHSG akan terjadi bila aliran dana investor asing kembali masuk ke saham-saham unggulan.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG terlihat masih akan bergerak menguji level support usai tembus rekor baru. Bila terjadi koreksi wajar, menurut William dapat dimanfaatkan pelaku pasar untuk akumulasi beli saham terutama saham-saham berkapitalisasi besar.

"Jika capital inflow kembali terjadi ke dalam pasar modal Indonesia, peluang saham berkapitalisasi besar akan cukup menarik untuk dijadikan sasaran masuk bagi investor luar," ujar William dalam ulasannya, Selasa (5/9/2017).

Ia menambahkan, rilis data ekonomi bulanan seperti deflasi Agustus yang tercatat 0,07 persen juga menjadi sentimen positif untuk jangka panjang. William memperkirakan, IHSG berpeluang bergerak di kisaran 5.797-5.882 pada Selasa pekan ini.

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG akan bergerak variasi, IHSG akan bergerak di kisaran 5.764-5.850. Lanjar menilai, secara teknikal IHSG tidak berhasil menguji level support moving average 20 hari hingga sentuh level support MA 50 hari.

"Indikator bergerak tertekan hingga pada area jenuh jual namun tekanan jual masih terlihat yang cukup signifikan," ujar Lanjar.

Pada perdagangan saham Senin kemarin, IHSG tertekan cukup dalam di kisaran 50,32 poin ke level 5.813,74. Indeks sektor saham industri dasar, aneka industri hingga pertambangan jadi penyumbang terbesar tekanan terhadap IHSG.

Aksi jual investor asing pada awal September dibuka mencapai Rp 562,20 miliar. Beberapa investor memilih untuk menahan diri pada pembelian saham seiring meningkatnya ketidakstabilan politik.

Untuk pilihan saham, Lanjar memilih saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Harum Energy Tbk (ENRG) untuk dicermati pelaku pasar.

Sedangkan William memilih saham KLBF, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) untuk dicermati pelaku pasar.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya