Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada awal pekan ini. Rilis data cadangan devisa diharapkan masih menjadi katalis untuk IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, potensi pergerakan IHSG berada di rentang konsolidasi wajar dengan pengeluaran cukup besar.
William menuturkan, sejumlah sentimen akan memengaruhi IHSG, antara lain pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), harga komoditas, dan penjualan ritel yang diperkirakan meningkat. Selain itu, rilis data cadangan devisa pada akhir pekan lalu diharapkan mendorong optimisme investor terhadap ekonomi Indonesia. Tercatat cadangan devisa Indonesia sekitar US$ 129 miliar pada September 2017.
Advertisement
Baca Juga
"IHSG akan bergerak di kisaran 5.861-5.988," ujar William dalam ulasannya, Senin (9/10/2017).
Untuk pilihan saham, William memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung bervariasi pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini.
IHSG mampu berbalik arah ke zona hijau pada akhir perdagangan saham. Pada penutupan perdagangan saham, Jumat, 6 Oktober 2017, IHSG naik terbatas 3,47 poin atau 0,06 persen ke posisi 5.905,37.
Indeks saham LQ45 menguat 0,19 persen. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham Pefindo25 turun 0,12 persen. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.922,74 dan terendah 5.894,23. Ada 149 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau, sedangkan 168 saham melemah. Sebanyak 118 saham lainnya diam di tempat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: