IHSG Menguat Jelang Keputusan Suku Bunga Acuan BI

IHSG dibuka menguat 22,544 poin atau 0,39 persen ke level 5.864,00 menjelang keputusan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 17 Mei 2018, 09:16 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2018, 09:16 WIB
IHSG
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melanjutkan penguatan pada pembukaan perdagangan pagi ini (17/5/2018). Hampir seluruh sektor saham menguat, dengan dorongan dari sektor infrastruktur.

Pada pra pembukaan perdagangan hari ini, IHSG berada di zona hijau dengan penguatan 0,23 persen atau 13,405 poin ke level 5.854,86. Indeks saham LQ45 naik 0,36 persen ke level 938,85.

 

Penguatan berlanjut dengan kenaikan lebih tinggi sebesar 22,544 poin atau 0,39 persen ke level 5.864,00. Sementara indeks LQ45 melesat 0,48 persen ke posisi 939,994.

Sebanyak 44 saham tercatat menguat, 11 saham stagnan, dan 8 saham melemah. Total frekuensi perdagangan saham pagi ini sebanyak 16.850 kali dengan volume 387,1 miliar senilai Rp 320,8 miliar.

Investor asing melakukan penjualan di seluruh pasar senilai Rp 12,82 miliar. Kurs dolar AS diperdagangkan pada posisi Rp 14.071.

Sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham infrastruktur memimpin kenaikan karena ada peningkatan 0,82 persen. Disusul sektor saham pertambangan melaju 0,76 persen.

Sedangkan saham aneka industri dan keuangan justru terkoreksi masing-masing 0,50 persen dan 0,12 persen.

Adapun saham-saham yang menyokong penguatan IHSG, antara lain saham DYAN yang lompat 13,58 persen. Di belakangnya saham PTRO dengan kenaikan 8,02 persen, dan saham CMNP menguat 7,97 persen.

Namun adapula saham-saham yang justru membebani IHSG naik lebih tinggi, yakni saham ETWA dengan pelemahan 5,26 persen, diikuti saham LMAS tergelincir 4,17 persen, dan saham BKDP terkoreksi 3,80 persen.

IHSG tidak menguat sendirian di deretan indeks bursa saham Asia. Ada juga indeks saham Strait Times Singapura yang menguat 0,11 persen, Nikkei Jepang melonjak 0,45 persen, indeks saham Kospi Korea Selatan naik tipis 0,08 persen, dan indeks saham Hang Seng Hong Kong menguat terbatas 0,03 persen.

Sementara indeks saham Shanghai China dan indeks saham Taiwan terkoreksi masing-masing 0,15 persen dan 0,11 persen. Untuk indeks saham Thailand sedang libur.

Untuk diketahui, Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur Mei 2018 terkait suku bunga acuan atau 7-Day Reverse Repo Rate sore ini di gedung BI. Laporan ini juga akan mencakup hasil assessment perekonomian kuartal I-2018. Ekonom maupun bankir memprediksi BI akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. 

Prediksi Sebelumnya

IHSG
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta (Liputan6.com/Angga Yuniar)

IHSG berpotensi lanjutkan penguatan. Peluang ini terjadi di tengah arus keluar modal asing (capital outflow).

Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya menyatakan, IHSG masih memiliki peluang untuk melanjutkan penguatan yang telah dibukukan oleh penutupan perdagangan kemarin. 

"IHSG berpotensi menguat dengan kisaran 5.721-6.002," seperti dikutip dalam keterangan tertulis Kamis, (17/5/2018).

"Penantian rilis data ekonomi Bank Indonesia (BI) akan memberikan warna pada pergerakan IHSG dalam jangka pendek serta kenaikan masih berpeluang besar ditengah arus outflow yang terjadi," kata dia.

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi juga mengatakan hal yang sama yakni laju IHSG berpotensi menguat. "Diperkirakan IHSG berpotensi menguat dengan rentan berada pada 5.815-5.900," ujarnya.

Senada dengan William dan Lanjar, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji memprediksi IHSG berpeluang menguat pada pergerakan indeks saham.

"IHSG berpotensi lanjutkan penguatan pada pergerakan indeks saham. IHSG akan berada pada kisaran 5.704-5.910," tutur Nafan.

Untuk saham rekomendasi, William memilih saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BCA), serta PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Sedangkan Lanjar Nafi memilih saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP), PT Petrosea Tbk (PTRO), dan juga PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Sementara itu, Nafan Aji merekomendasikan saham PT Astra International Tbk (ASII), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Matahari Department Store Tbk (LPFF), serta PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya