Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham awal pekan ini. IHSG mampu menguat terjadi di tengah rilis pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 sebesar 5,2 persen.
Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Senin (6/8/2018), IHSG menguat 76,81 poin atau 1,28 persen ke posisi 6.084,35. Indeks saham LQ45 menguat 1,82 persen ke posisi 967,47. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Sebanyak 224 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 138 saham melemah dan 119 saham diam di tempat.
Advertisement
Baca Juga
Pada sesi pertama perdagangan saham, IHSG berada di posisi tertinggi 6.092,97 dan terendah 6.025,42. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 231.514 kali dengan volume perdagangan 5,1 miliar saham.
Nilai transaksi harian saham RP 3,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 156,37 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 14.466.
Secara sektoral, 10 sektor saham kompak menguat. Sektor saham aneka industri naik 2,96 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur mendaki 2,3 persen dan sektor saham konstruksi menanjak 1,61 persen.
Saham-saham catatkan penguatan terbesar antara lain saham INTD naik 22,12 persen ke posisi 298 per saham, saham MFMI melonjak 17,57 persen ke posisi 870 dan saham FREN menanjak 10,94 persen ke posisi 142 per saham.
Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham PUDP susut 24,69 persen ke posisi 366 per saham, saham TRIO tergelincir 9,48 persen ke posisi 525 per saham, dan saham MDKI susut 8,57 persen ke posisi 320 per saham.
Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,42 persen, indeks saham Thailand menguat 0,03 persen, indeks saham Singapura menanjak 0,91 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,04 persen.
Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,02 persen dan indeks saham Shanghai turun 0,92 persen.
Penguatan IHSG juga dipengaruhi rilis data ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2018.
"Di atas harapan soalnya GDP growth," ujar VP Sales and Marketing PT Ashmore Assets Management Indonesia, Angganata Sebastian.
Ia menuturkan, data rilis ekonomi kuartal II 2018 tumbuh di atas harapan menjadi katalis positif untuk IHSG. Berdasarkan survei ekonomi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2018 sebesar 5,12 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2018 sebesar 5,27 persen. Angka ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan periode sama tahun lalu hanya 5,01 persen.
"Pertumbuhan ini cukup bagus. Dan pendorong utamanya karena di triwulan II ini ada momen Ramadan dan Lebaran," kata Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Senin 6 Agustus 2018.
Dia menjelaskan selain lebih tinggi jika dibandingkan periode sama 2017, angka ini juga lebih tinggi dibandigkan pertmbuhan ekonomi triwulan I 2018 yang saat itu 5,06 persen.
"Memang ini cukup bagus, namun kalau di 2018 ditargetkan sebesar 5,4 persen, ini masih belum capai target," tambah dia.
Â
Awal Sesi Perdagangan, IHSG Menghijau
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak di zona hijau pada awal pekan ini. Aksi beli investor asing turut topang penguatan IHSG.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin 6 Agustus 2018, IHSG naik 18,06 poin atau 0,30 persen ke posisi 6.025,60. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 32,44 poin atau 0,54 persen ke posisi 6.057.
Indeks saham LQ45 mendaki 0,70 persen ke posisi 957,25. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau. Sebanyak 147 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 49 saham melemah dan 121 saham diam di tempat.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.058,51 dan terendah 6.025,42. Total frekuensi perdagangan saham 25.833 kali dengan volume perdagangan 464,1 juta saham.
Nilai transaksi harian saham Rp 454,2 miliar. Investor asing beli saham Rp 87,28 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 14.478.
Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham pertanian melemah 0,39 persen. Sektor saham infrastruktur naik 1,71 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri mendaki 1,21 persen dan sektor saham konstruksi menanjak 0,61 persen.
Saham-saham yang catatkan penguatan terbesar antara lain saham MFMI naik 20,27 persen ke posisi Rp 890 per saham, saham CSIS melonjak 15,27 persen ke posisi Rp 468 per saham, dan saham BFIN menanjak 12,80 persen ke posisi Rp 705 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham IIKP turun 9,58 persen ke posisi Rp 302 per saham, saham LRNA merosot 6,54 persen ke posisi Rp 100 per saham, dan saham PANS tergelincir 3,26 persen ke posisi Rp 1.040 per saham.
Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,32 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,51 persen, dan indeks saham Jepang Nikkei menanjak 0,37 persen.
Selain itu, indeks saham Shanghai menguat 0,50 persen, indeks saham Singapura bertambah 1,13 persen, dan indeks saham Taiwan naik 0,27 persen.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement