IHSG Dibuka Melemah, Sektor Konsumsi Catat Penurunan Terbesar

Investor asing beli saham Rp 8,62 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.791.

oleh Arthur Gideon diperbarui 24 Sep 2018, 09:17 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2018, 09:17 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan di awal perdagangan pekan ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.791.

Pada pembukaan perdagangan saham, Senin (24/9/2019), IHSG turun 8,34 poin atau 0,14 persen ke posisi 5.949,73. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,33 persen ke posisi 940,60. Seluruh indeks saham acuan melemah.

Sebanyak 108 saham menguat tetapi tak mampu mengangkat IHSGke zona hijau. Sementara 81 saham melemah dan 107 saham diam di tempat. Hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.958,56 dan terendah 5.944,87.

Adapun total frekuensi perdagangan saham 19.520 kali dengan volume perdagangan saham 327 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 196 miliar. Investor asing beli saham Rp 8,62 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.791.

Sebagian besar sektor saham melemah. Hanya ada tiga sektor yang menguat yaitu perkebunan, pertambangan dan konstruksi.

Sementara sektor saham yang mencatatkan pelemahan sehingga menekan IHSG antara lain barang konsumsi yang turun 0,46 persen, dan catatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur turun 0,37 persen dan sektor saham aneka industri melemah 0,29 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan antara lain saham DIGI naik 25 persen ke posisi Rp 825 per saham, saham LPIN melonjak 24,89 persen ke posisi Rp 1.405 per saham, dan saham PANI menanjak 24,61 persen ke posisi Rp 476 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menanti Putusan The Fed

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Jumat (29/12). Angka tersebut naik signifikan apabila dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis memperkirakan IHSG akan bergerak menguat pada perdagangan saham Senin ini. Penguatan mata uang rupiah dinilai masih menjadi sentimen positif topang IHSG.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, pasar modal RI kini dalam situasi mempercantik diri. Itu sejalan disaat para emiten akan melaporkan laporan keuangan mereka di bulan September.

"Pasar kita masih dalam window dressing (mempercantik portfolio keuangan) dan tertolong oleh penguatan rupiah," tuturnya saat berbincang dengan Liputan6.com. 

Meski begitu, kata Hartanto, tetap saja ada sentimen eksternal yang perlu diwaspadai pada pekan ini. Hal ini ialah rapat kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Open Market Committee (FOMC).

"Investor masih perlu waspada rapat FOMC pekan depan, perhatikan statement mereka itu apakah dovish atau hawkish. Ini akan sangat menentukan arah pasar ke depannya," ujarnya.

Pada perdagangan saham di awal pekan, Hartanto memproyeksikan IHSG akan berada di teritori positif. "IHSG diprediksi menguat dengan range 5.900-5.990," ungkapnya.

Seiring dengan potensi positifnya IHSG, Hartanto cukup bervariatif merekomendasikan saham pada hari ini. Saham cuan yang dapat dibeli investor antara lain sebagai berikut:

PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), serta PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya