Liputan6.com, Jakarta - PT Yelooo Integra Datanet Tbk (Passpod) menjadi saham ke-46 yang melantai tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/10/2018).
Perusahaan berhasil menjadi startup pertama dari inkubator IDX yang menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO).
"IPO adalah langkah yang strategis untuk perseroan, khususnya sebagai startup teknologi, bahwa kami ingin punya alternatif pendanaan untuk menjadi besar," ucap CEO Passpod Hiro Whardana.
Advertisement
Baca Juga
Ia pun mengaku senang melihat banyak investor muda yang turut menanamkan modalnya. Passpod melepas 130 juta saham atau 34,21 persen dari modal ditempatkan. Harga saham per lembar ditawarkan seharga Rp 375. Pada pembukaan dagang, harga saham naik 48,94 persen ke angka Rp 560 per lembar.Â
Startup penyewaan wifi dan modem ini mengincar dana sebesar Rp 48,88 miliar. Mayoritas dana yang terkumpul dari IPO akan digunakan untuk pengembangan bisnis, reseach dan development, yakni 70 persen. Â
"Kita mulai mengembangkan fitur baru. Yang sudah pasti ada penyewaan modem, kemudian ada itinerary builder. Tujuan dari seluruh ekosistem Passpod yaitu ingin melayani segmen pasar yang khusus, yaitu traveler selama berada dalam perjalanan," ujar Hiro.
Passpod juga telah megeksplorasi kemungkinan ekspansi sejumlah negara di Asia Tenggara dan Timur. Negara-negara tersebut yaitu, Malaysia, Singapura, Vietnam, Myanmar, dan Korea Selatan.
Pihak BEI menyambut positif melantainya Passpod. "Kami berharap dengan tercatatnya Yelooo menjadikan tambahan pilihan investasi bagi investtor yang ada di pasar modal," ujar Direktur Kepatuhan dan Pengawasan Transaksi BEIÂ Kristian Manullang.
Â
Yelooo Jadi Pendatang Baru di BEI
Sebelumnya, PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) atau Passpod akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan saham Senin 29 Oktober 2018.
Perseroan akan catatkan saham perdana dengan kode saham YELO. Mengutip laman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), perseroan menawarkan saham sebanyak 130 juta unit saham dengan nilai nominal Rp 100 dalam rangka penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).
Harga saham perdana yang ditawarkan Rp 375 per saham. Total dana yang diraup dari IPO sebesar Rp 48,75 miliar. Dana hasil IPO akan digunakan untuk pengadaan billing management system, perangkat SIM bank, research dan development serta modal kerja.
Perseroan telah menawarkan saham pada 18-22 Oktober 2018, penjatahan dilakukan pada 24 Oktober 2018, pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham dan waran secara elektronik pada 26 November 2018. Pencatatan saham dilakukan pada 29 Oktober 2018.
Selain menawarkan saham, perseroan juga menerbitkan waran dengan harga pelaksanaan waran Rp 500. Waran yang diterbitkan sebanyak 78 juta waran yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 33,91 persen dari total jumlah saham yang ditempatkan atau disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran.
Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif pemegang saham baru. Setiap pemegang lima saham baru berhak memperoleh tiga waran seri I. Waran seri I mempunyai jangka waktu pelaksanaan tiga tahun.
Akhir perdagangan waran seri I di pasar regular dan negosiasi pada 25 Oktober 2021 dan pasar tunai pada 28 Oktober 2021. Yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam rangka IPO antara lain PT Sinarmas Sekuritas. Sedangkan penjamin emisi efek adalah PT Jasa Utama Capital dan PT Erdikha Elit Sekuritas.
Seperti diketahui, perseroan merupakan salah satu perusahaan rintisan yang termasuk dalam binaan IDX Incubator sejak Februari 2018.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement