IHSG Berpeluang Menguat, Awasi Saham Pilihan Ini

Laju IHSG diperkirakan akan bergerak ke teritori positif dengan diperdagangkan pada level 6.364-6.457.

oleh Bawono Yadika diperbarui 18 Feb 2019, 06:20 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2019, 06:20 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan diprediksi (IHSG) bergerak menghijau pada perdagangan saham awal pekan ini.

Penguatan IHSG diperkirakan berlabuh di rentang support dan resistance di level 6.364-6.457.

Analis PT Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan menuturkan, secara teknikal, indikator stochastic memang berada pada area oversold (jenuh beli).

Ini secara langsung mengindikasikan pelemahan IHSG sudah sangat terbatas. Oleh sebab itu, potensi IHSG dalam jangka pendek untuk kembali menguat (rebound).

"Meski begitu, investor kini masih menanti kelanjutan dari negosiasi dagang antara pihak Amerika Serikat (AS) dan China. IHSG saya perkirakan akan diperdagangkan di kisaran 6.364-6.457," ujar dia di Jakarta, Senin (18/2/2019).

Sementara itu, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya mengungkapkan, sentimen global yang saat ini kondusif mendukung pasar saham dunia akan membuka peluang bagi IHSG bergerak positif.

Ini sejalan dengan pernyataan JP Morgan yang menilai pasar saham Indonesia akan menjadi salah satu negara di negara berkembang dengan pertumbuhan dua digit pada 2019.

Dia menyebutkan, IHSG kemungkinan diperdagangkan pada level support 6.432 dan resistance di level 6.589.

Untuk saham rekomendasi pada perdagangan saham hari ini, Dennies menyarankan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Timah Tbk (TINS).

Sedangkan William menganjurkan saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

 

IHSG Melemah, Sektor Tambang Alami Tekanan Terbesar

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan Jumat ini. Di awal perdagangan sesi I, IHSG sempat menguat.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat 15 Februari 2019, IHSG melemah 30,93 poin atau 0,48 persen ke posisi 6.389,08. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat menguat ke 6.433.

Indeks saham LQ45 melemah ,58 persen ke posisi 1.000,77. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 284 saham melemah sehingga menekan laju IHSG. Selain itu 130 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. Di luar itu 122 saham lainnya diam di tempat.

Pada Jumat pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.433,68 dan terendah 6.374,89.

Total frekuensi perdagangan saham 409.485 kali dengan volume perdagangan saham 12 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,5 triliun.

nvestor asing jual saham Rp 237 miliar di pasar regular. Posisi dolar AS berada di kisaran Rp 14.142.

Sebagian besar sektor saham tertekan. Hanya ada satu sektor yang menguat yaitu infrastruktur.

Sektor saham pertambangan turun 1,38 persen dan catatkan pelemahan terbesar, sektor saham kontruksi tergelincir 1,35 persen dan sektor saham industri dasar susut 1,12 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan adalah ALDO dengan naik 25 persen ke level Rp 1.625, saham PEHA naik 24,64 persen ke level Rp 2.630. Saham SIMA menguat 21,21 persen ke level Rp 400.

Sedangkan saham-saham yang melemah sehingga menekan IHSG adalah OCAP turun 33,33 persen ke level Rp 54, saham HDFA melemah 21,21 persen ke level Rp 130 dan saham KONI anjlok 20 persen ke level Rp 398.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya