Bursa Asia Menghijau, Investor Menunggu Pengumuman Suku Bunga Australia

Indeks MSCI Asia di luar Jepang yang merupakan indeks acuan di bursa Asia diperdagangkan 0,32 persen lebih tinggi.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Agu 2020, 08:30 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2020, 08:30 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia dibuka menguat pada perdagangan Selasa. Investor tengah menunggu keputusan Bank Sentral Australia mengenai suku bunga.

Mengutip CNBC, Selasa (4/8/2020), bursa Jepang memimpin kenaikan di antara pasar utama di kawasan Asia Pasifik. Indeks Nikkei 225 naik 1,04 persen, sementara indeks Topix menguat 1,34 persen.

Di korea Selatan, indeks Kospi juga melonjak 1,03 persen.

Sementara di Australia, indeks S&P/ASX 200 juga menguat 1,01 persen. Data penjualan ritel Australia untuk Juli akan dirilis pada hari ini kurang lebih pukul 09.30 pagi waktu setempat.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang yang merupakan indeks acuan di bursa Asia diperdagangkan 0,32 persen lebih tinggi.

Investor tengah mengawasi keputusan suku bunga Bank Sentral Australia, yang diharapkan diumumkan sekitar pukul 12.30 waktu Singapura. Pengumuman ini akan menjadi sentimen yang cukup besar bagi bursa Asia. 

Sementara, anggota parlemen di Amerika Serikat (AS) belum bisa keluar dari jalan buntu mengenai paket stimulus penanggulangan virus Corona. Paket ini diharapkan bisa menurunkan angka pengangguran.

Wall Street

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi spesialis David Haubner (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

 Wall Street atau bursa saham di New York Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta) atau hari pertama di Agustus. Peguatan ini masih dipengaruhi oleh kenaikan saham-saham teknologi.

Mengutip CNBC, Selasa (4/8/2020), Dow Jones Industrial Average ditutup 236,08 poin lebih tinggi atau naik 0,9 persen ke level 26.664,40. Nasdaq Composite melonjak 1,5 persen ke level tertinggi sepanjang masa dan mengakhiri perdagangan di 10.902,80.

Sedangkan S&P 500 naik 0,7 persen menjadi 3.294,61, level penutupan tertinggi sejak 21 Februari. S&P 500 juga hanya selisih 3 persen dari level tertinggi sepanjang masa.

Saham-saham perusahaan teknologi memimpin kenaikan indeks saham Wall Street pada perdagangan di awal pekan ini. Saham Microsoft naik lebih dari 5 persen setelah mengkonfirmasikan laporan mengenai pembicaraan untuk membeli aplikasi video sosial TikTok.

Rencana pembelian ini berjalan seiring langkah Presiden Donald Trump mengancam untuk melarang TikTok di AS karena kekhawatiran keamanan atas hubungan perusahaan induknya dengan China. Apple dan Netflix masing-masing naik 2,5 persen dan 2 persen.

"Reli di sektor teknologi ini juga didorong oleh laporan pendapatan yang positif pada minggu lalu," kata Direktur D.A. Davidson, James Ragan.

“S&P 500 sedikit di atas harga wajar. Tetapi kita perlu melihat visibilitas yang lebih baik pada ekonomi dan pandemi coronavirus," tambah dia.

Selain itu, ada juga beberapa sentimen lain yang mendorong kenaikan Wall Street pada perdagangan Senin tersebut. Beberapa diantaranya adalah kemajuan pembuatan antivirus dan indeks manufaktur yang membaik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya