Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan saham Selasa waktu setempat didorong saham teknologi. Sejumlah saham teknologi menguat signifikan pada perdagangan sesi sebelumnya.
Pada penutupan wall street, Selasa, 2 Maret 2021, indeks saham S&P 500 melemah 0,8 persen ke posisi 3.870,29 setelah indeks saham tersebut reli lebih dari dua persen kemarin.
Indeks saham Dow Jones susut 143,99 poin atau 0,5 persen ke posisi 31.391,52. Indeks saham Nasdaq tergelincir 1,7 persen ke posisi 13.358,79.
Advertisement
Hal ini seiring saham Apple dan Facebook turun lebih dari dua persen. Saham Amazon dan Microsoft merosot satu persen, dan Tesla merosot 4,5 persen.
Baca Juga
Sektor saham teknologi dan konsumsi merupakan dua sektor saham yang mencatatkan performa tidak baik pada Selasa waktu dengan turun lebih dari satu persen.
Saham Target berbalik arah dengan menguat pada awal sesi perdagangan kemudian tergelincir empat persen pada penutupan perdagangan saham. Hal itu terjadi di tengah laporan penjualan yang meningkat.
"Pasar mungkin terjebak antara apa yang diharapkan dan pandemi penuh ketidakpastian. Yang diperparah oleh dorongan pasar lainnya yang lebih sulit diukur. Pada hari-hari seperti ini, tanpa berita dan sedikit data makro untuk membantu investor menjaga kepercayaan, kami melihat bagaimana jika muncul, perdagangan sideway di semua sektor, ditambah dengan penurunan suku bunga,” ujar Chris Hussey, Direktur Goldman Sachs, seperti dilansir dari CNBC, Rabu (3/3/2021).
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Imbal Hasil Obligasi Bertenor 10 Tahun Melemah
Imbal hasil treasury AS bertenor 10 tahun turun di bawah 1,41 persen. Suku bunga acuan tampaknya stabil pekan ini setelah melonjak ke level tertinggi 1,6 persen. Hal ini meredakan kekhawatiran tentang biaya pinjaman dan inflasi lebih tinggi.
Namun, beberapa investor percaya tidak dapat dihindari kalau imbal hasil akan cenderung lebih tinggi pada 2021 di tengah pemulihan ekonomi dan kemungkinan lebih banyak stimulus fiskal yang dapat menyusutkan kenaikan saham.
“Imbal hasil obligasi 10 tahun belum pada level di mana investor melakukan penjualan saham secara besar-besaran, tetapi kenaikan baru-baru ini telah mengakhiri proses ekspansi,” ujar Pendiri Vital Knowledge, Adam Crisafulli.
Sementara itu, yang lain berpikir lonjakan imbal hasil mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang membaik dan perkiraan pendapatan yang meningkat.
Di sisi lain, Presiden AS Joe Biden menuturkan, Merck akan membantu membuat vaksin COVID-19 dengan suntikan tunggal Johnson&Johnson. AS sedang mencoba meningkatkan pasokan.
Advertisement
Sektor Saham Energi dan Keuangan Meningkat
Sektor saham yang sensitif dengan ekonomi juga telah mengungguli pasar yang lebih luas pada 2020 di tengah optimisme tentang vaksin dan kebangkitan ekonomi. Sektor saham energi dan keuangan masing-masing telah meningkat 28 persen dan 12 persen secara year to date.
Mengawali Maret 2021, bursa saham AS cenderung menguat. Indeks saham S&P 500 naik 2,4 persen. Indeks saham Dow Jones menguat hampir dua persen dan indeks saham Nasdaq melonjak lebih dari tiga persen setelah turun 4,9 persen. Indeks saham Dow Jones dan Nasdaq mencatat penguatan terbaik sejak November 2020.