44 Emiten Bakal Rights Issue, Potensi Dana yang Diraup Rp 116,57 Triliun

18 perusahaan tercatat atau emiten telah melakukan rights issue yang menghimpun dana Rp 51,89 triliun.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Sep 2021, 06:49 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2021, 23:50 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 18 perusahaan tercatat atau emiten telah melakukan penawaran umum terbatas (PUT) dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue yang himpun dana Rp 51,89 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menuturkan, dari 18 perusahaan tercatat yang telah rights issue tersebut, yang terbesar PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dengan nilai Rp 15,4 triliun dan PT Bank Permata Tbk Rp 10,82 triliun.

Dengan rights issue yang dilakukan emiten tersebut juga menghadirkan investor baru seperti Bangkok Bank yang melaksanakan HMETD yang dimilikinya di Bank Permata.

Ia menambahkan, kinerja perusahaan yang baik dan rencana penggunaan dana rights issue yang berpotensi mendorong kinerja perusahaan, dapat menarik investor baru.

“Dengan dilaksanakannya rights issue oleh perusahaan-perusahaan tersebut, tidak menutup kemungkinan hadirnya investor baru sebagai pemegang saham perusahaan,” ujar Nyoman kepada wartawan, Senin (6/9/2021).

Ia menuturkan, masih terdapat antrean sejumlah perusahaan yang akan rights issue hingga akhir 2021. BEI mencatat perusahaan yang akan melakukan rights issue yang sudah ada dalam pipeline mencapai 44 perusahaan. Total dana yang akan diraup dari rights issue Rp 116,57 triliun.

Selain itu, berdasarkan pipeline pada 2021, terdapat 13 bank yang akan melakukan rights issue untuk perkuat struktur permodalannya. Dari jumlah perolehan dana yang akan dihimpun melalui rights issue, masih didominasi oleh perusahaan tercatat pada sektor keuangan termasuk perbankan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rights Issue BRI Bakal Cetak Sejarah Baru di Pasar Modal Indonesia

Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Salah satu perusahaan yang akan menambah modal melalui rights issue adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Berdasarkan keterbukaan informasi BRI terdapat rencana penerbitan 28.213.191.604 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 3.400 per saham. Total dana yang akan diperoleh BRI direncanakan sebesar Rp 95,9 triliun.

Adapun dana tersebut merupakan jumlah dana dan hasil inbreng akan diterima BRI dalam rights issue. Inbreng ini seiring pemerintah menyetor modal dalam bentuk kepemilikan 99,99 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor dalam PT Pegadaian (Persero) atau sejumlah 6.249.999 saham seri B dengan nilai Rp 48,67 triliun.

Selain itu, pemerintah menyetor modal dalam bentuk kepemilikan 99,99 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor PT Permodalan Nasional Madani (PNM) atau sejumlah 3.799.999 saham seri BI dengan nilai Rp 6,1 triliun

“Pelaksanaan rights issue yang dilakukan BBRI merupakan nilai rights issue terbesar pada 2021 dan juga akan mencetak sejarah baru dalam perolehan dana sejak diaktifkannya pasar modal Indonesia,” ujar Nyoman.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya